Deal!, DPRD bersama Pemda Sumedang Setujui Penurunan Harga Beras di Sumedang

Foto : Ketua PMII Sumedang, Haidar saat negoisasi dengan Pemda Sumedang, Rabu (28/02/2024).

KABARPEMUDA.id – SUMEDANG – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Sumedang berbondong-bondong turun ke jalan melakukan aksi.

Aksi tersebut dilakukan karena menentang kenaikan harga beras yang belakangan melambung tinggi, akhirnya terjadi ke khawatiran akan dampak negatif terutama bagi kalangan masyarakat yang kurang mampu.

Kader-kader PMII ini menuntut pemerintah dan para stakeholder terkait untuk meninjau kembali kebijakan kenaikan harga beras dan mencari solusi yang lebih adil bagi semua pihak.

Para mahasiswa juga mengajak masyarakat luas untuk turut serta dalam aksi sebagai bentuk solidaritas dalam menegakkan keadilan sosial.

Dengan melakukan action turun ke jalan disertai tekad yang kuat dan terorganisir, akhirnya Pemerintah Daerah Kabupaten juga jajaran stakeholder (Bulog, DPRD) Sumedang merespons tuntutan aspirasi dari mahasiswa sebagai penyambung lidah masyarakat.

Mereka bersedia duduk bersama guna membahas problematika yang terjadi terlebih khusus tentang kenaikan harga serta kelangkaan beras dan mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak.

Dalam perbincangan tersebut terjadi negosiasi, akhirnya tercapailah kesepakatan yang menguntungkan bagi semua pihak yang termuat dalam fakta integritas yang di buat oleh PMII.

Ada lima point di dalam fakta integritas tersebut diantaranya :

Pakta Integritas
1. Mengerahkan segala upaya untuk mengendalikan harga beras sehingga sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.

2. Membuat skema bantuan kepada UMKM yang terkena dampak kenaikan harga beras.

3. Membuat skema bantuan kepada pesantren sehingga tidak kesulitan dalam mendapatkan beras.

4. Segera mendistribusikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kepada seluruh distributor beras seluruh Sumedang agar memudahkan masyarakat dalam mendapatkan akses beras bulog.

5. Tidak gegabah dalam menyebarkan beras bulog sehingga menyebabkan petani sengsara karena harga gabah turun drastis ketika panen raya.

Fakta integritas tersebut ditandatangani oleh Perwakilan Penerima Bulog Cabang Bandung yakni Taufiq Septian (OP Bulog Bandung), Ketua Komisi II DPRD, Warson Mawardie, S.Ag., MM., Pemerintah Daerah Sumedang yang diwakili oleh Drs.H. Asep Sudrajat sebagai taff ahli bidang pembangunan ekonomi dan keuangan, serta disaksikan oleh staff ahli, TNI-POLRI, Satpol PP, juga para awak media, Rabu (28/02/2024).

Salah satu kesepakatan yang dicapai adalah adanya peninjauan ulang terhadap kebijakan kenaikan harga serta kelangkaan beras.

Tidak hanya itu, adanya program-program bantuan bagi masyarakat yang terdampak atas kenaikan harga beras juga di sepakati.

Kesuksesan dari aksi ini tidak hanya akan dirasakan oleh mahasiswa, namun oleh seluruh masyarakat Sumedang.

Kehadiran mahasiswa sebagai agen perubahan sosial telah mampu membuat kesadaran kolektif akan pentingnya keadilan dan kesejahteraan bagi semua pihak.

Ketua Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Sumedang, Haidar dengan aksi ini mampu menunjukkan bahwa kekuatan pergerakan, solidaritas, dan perjuangan bersama mampu menghasilkan perubahan positif dalam masyarakat.

“Kesuksesan hasil dari aksi menolak kenaikan harga serta kelangkaan beras yang dilakukan kader-kader PMII ini, merupakan bukti nyata bahwa perjuangan untuk keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat adalah tugas bersama yang harus diemban oleh semua pihak,” ujarnya.

Ia berharap, semoga kesepakatan yang telah dicapai dapat memberikan dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya di wilayah Sumedang dan umumnya Indonesia, juga menjadi contoh bagi pergerakan lainnya di masa depan.

“Saya bersama sahabat-sahabat PMII Sumedang mengajak seluruh masyarakat untuk terus mengawasi implementasi dari kesepakatan tersebut,” ajak Haidar.

Dikatakan, pengawasan tersebut untuk memastikan bahwa Pemerintah dan para stakeholder terkait benar-benar melaksanakan kebijakan yang telah disepakati untuk mengatasi masalah kenaikan harga serta kelangkaan beras, sehingga tidak ada lagi petani yang merasa di Marginalisasikan atas isu ini di wilayah Sumedang.

Kendati demikian, PMII Sumedang juga terus melakukan advokasi untuk meningkatkan kesadaran bagi para kader juga masyarakat tentang pentingnya keadilan sosial dan peran aktif dalam memperjuangkan hak-hak mereka.

PMII Sumedang mengorganisir berbagai kegiatan sosial, seminar, dan diskusi publik untuk memberikan pemahaman yang luas kepada masyarakat tentang isu-isu sosial.

“Semoga semangat pergerakan ini terus terjaga dan menjadi motivasi bagi kita, untuk terlibat aktif dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara,” tutup Haidar

 

Pos terkait