Griya Terapy Al-Bajuri 89 Ramai Dikunjungi Warga

IST

KABARPEMUDA.ID – Ustad Chaerul Adnan dan santrinya tampak sedang menangani salah seorang pasien di rumah pengobatannya d idesa Sumuradem Gang Sewo Blok Kalentengah RT 05 RW 02 Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu, pada Selasa (3/9/2024).

Pengobatan setiap hari ramai dikunjungi warga untuk menyembuhkan jenis penyakit yang dialaminya. Masyarakat yang berobat datang dari berbagai daerah.

Bacaan Lainnya

Bukan dari wilayah Indramayu saja, orang Subang pun sudah merasakan kemantapan treatment-nya.

Metode-metode yang digunakannya berbeda dengan tren pengobatan modern sekarang ini, yang hampir seluruhnya mengandalkan obat-obatan yang berbahan kimia.

Sejak dahulu, ustad Chaerul Adnan  ini memang tidak menggunakan itu, dan menganjurkan kepada pasiennya agar tidak mengonsumsi obat.

“Orang berobat ke sini karena mengalami stroke, saraf kejepit, baik di bagian pinggang maupun di leher. Namun yang paling sering saya tangani adalah pasien yang menderita sarat kejepit di pinggang. Kita tangani dengan berbagai cara agar sembuh,” kata ustad Chaerul Adnan

Sembari menangani pasiennya, ustad Chaerul Adnan  lanjut menceritakan, durasi pasien yang dia obati bermacam-macam, biasanya ada dua sampai tiga jam, meskipun ada yang harus menginap.

Namun itu pun karena faktor tidak mempunyai uang atau tempat tinggal pasien yang jauh.
Setelah dia terapi memakai alat-alatnya, rasa sakit yang dialami pasien bisa berkurang dan pada akhirnya sembuh.

Ustad Chaerul Adnan  menyampaikan pengalamannya ketika menangani pasien yang sakit parah, karena berjalan saja tidak bisa, tetapi pada akhirnya mengalami kemajuan kesehatan fisik.

“Saya pernah menangani pasien. Dia bisanya merangkak, berjalan dan duduk tidak bisa, tidak bisa apa-apa. Kita obati dengan proses yang panjang, Alhamdulillah  sekarang  ini sudah bisa berjalan, duduk, meskipun masih terus kita lakukan terapi,” ujarnya.

Ustad Chaerul Adnan Kerja dengan Nurani
Lebih dalam,  menjelaskan soal misi pengobatannya. Dia tidak pernah meminta kepada orang biaya terapi dan dia hanya ingin setiap orang yang berobat  memberikan seikhlasnya.

Dia menggeluti pekerjaan ini sepenuh hati dan melayani orang dengan penuh kasih.
“Banyak orang berobat ke sini, tapi secara keuangan tidak mampu.

Namun apa pun sakitnya kita kerjakan.  Kita juga tidak pernah memandang siapa dia, mau jawa, China, kita kerjakan dengan hati nurani. Yang penting itu kita mengobati menggunakan cinta kasih, bukan karena memandang dia kaya atau miskin,  memegang teguh prinsip kerja berdasarkan hati nurani.

Kepada awak media ustad Chaerul Adnan mengatakan,ruhaniyah yang biasa disebut dengan ‘pengobatan alternatif’ saat ini menjadi permasalahan yang sangat penting, mengingat perhatian dan kebutuhan masyarakat yang sangat besar terhadap pengobatan jenis ini.

Terlebih lagi, pengobatan yang demikian tumbuh subur di banyak negara Muslim. Banyak masyarakat Muslim yang berkecimpung dan bersentuhan dengan dunia pengobatan alternatif; baik mereka yang menjadikannya sebagai profesi maupun mereka yang mencari penyembuhan setelah dunia medis modern tidak lagi mampu memberi harapan atau disebabkan kekurangan biaya.

Pengobatan alternatif yang sejak lama ada seringkali atau kebanyakan telah bercampur dengan unsur-unsur syirik, sihir, dan takhayul. Pengobatan yang demikian tidak boleh lagi dipergunakan dan wajib dikikis, mengingat bahayanya yang sangat besar bagi akidah seorang Muslim.

Pengobatan alternatif dalam Islam—yang kebanyakan berisi doa–adalah sebuah upaya penyembuhan yang jauh dari noda syirik, sihir dan khurafat.

Dikatakannya, Pengobatan alternatif yang direstui dalam Islam adalah pengobatan yang sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah Rasulullah Saw.

Doa-doa pengobatan alternatif yang direstui oleh Islam diambil dan ayat-ayat Al-Quran Al-Karim dan As-Sunnah An-Nabawiyah.

Pengobatan yang demikian, dengan menjadikan doa sebagai salah satu usaha untuk mendapatkan kesembuhan adalah hal yang tidak dilarang dan tidak bertentangan dengan makna tawakkal kepada Allah SWT atas segala musibah yang datang menimpa.

“Pengobatan alternatif dalam Islam juga tidak bertentangan dengan keimanan terhadap qodho dan qodar,” jelas ustad Chaerul Adnan. (Uri Damuri)***

Pos terkait