KABARPEMUDA.id – Sebagian orang beranggapan bahwa berkebun itu hanya sekedar hobi atau bahkan hiburan saja.
Tak banyak yang tahu, ternyata berkebun juga bisa mengantar orang untuk sukses.
Seperti yang ditekuni H. Aleh (54) yang juga aparatur Pemerintah Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu.
Pria asal Sukajati tersebut, memutuskan untuk fokus menggarap lahan yang dimilikinya untuk dijadikan kebun sayuran.
Baginya, berkebun adalah sebuah pekerjaan yang menjanjikan dengan harapan mampu mendatangkan banyak keuntungan.
“Saya berkebun bukan hanya sekedar hobi, namun lebih dari itu, yaitu untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ucapnya.
Bahkan, sekaligus untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa itu dapat mendatangkan uang.
Namun dengan pekerjaan yang dianggap sepele oleh kebanyakan orang seperti berkebun, terbënyata dapat menghasilkan uang.
Saat ini, lelaki yang akrab di sapa H. Aleh ini sedang fokus mengelola kebunnya.
Selain menanam di pekarangan rumah, ia juga memiliki hamparan kebun yang berjarak tidak jauh atau sekitar 19 menit jika berjalan kaki dari kediamannya.
Ia bercocok atanami sayuran di lahan seluas 200 meter persegi
Sambil melihat kebunnya, ia menceritakan bagaimana ketika pertama kali menanam sayur mayur dan melihat ada peluang yang bisa dilakukan dengan berkebun sayur.
“Kegiatan ini dilakakukan diluar jam kerja sebagai perangkat pemerinatah kaecamatan. Pertama kali saya melihat ada peluang dan mulai melakukannya dengan membuka lahan kebun,” tuturnya.
Bukan hanya menanam kemangi, dikebunnya tumbuh singkong, putat dan mentimun.
Ia menyadari peluang usaha berkebun sayur sangat menjanjikan, mengingat tak banyak orang yang mau melakukannya.
“Pola berkebun masyarakat kebanyakan menyatu dengan siklus perladangan, menanam sayur bersamaan dengan menanam padi. Sehingga, ketersediaan sayur mayur sangat terbatas dan hanya ada setahun sekali,” tuturnya.
Jika pun ada maka hanya sedikit saja dan lebih banyak datang dari luar daerah.
Itulah yang kemudian mendorongnya untuk menekuni usaha ini.
“Memang tidak mudah untuk memulai hal baru, tetapi dengan usaha dan kerja keras maka tidak ada proses yang tiada hasil,” ujar dia.
“Ketika awal-awal pengembangan kebun ini, banyak sekali tantangan yanag saya hadapi misalnya untuk kebutuhan pupuk. Karena saya lebih cenderung pada pupuk organik,” ucapnya.
Berkat kerja keras dan keuletannya, sekarang kebun sayuran mkliknya mampu meraup keuntungan yang cukup besar.
Dari hasil kebun saja, setiap bulan bisa mendapatkan keutungan 2,5 juta.
Selain itu, Ia mengaku setiap hasil kebunnya selalu habis terjual, bahkan kurang.
Soal peluang pasar, ia menilai kebutuhan akan pasokan sayur untuk daerah Kecamatan Haurgeulis sangat tinggi.
Selama ini pasokan sayur masih bergantung dari desa lain, padahal masyarakat di daerah ini rata-rata memiliki hamparan lahan kosong yang masih sangat luas.
Tentu ini adalah peluang mengingat kebutuhan akan sayur semakin hari semakin tinggi. Karena itu, ia berharap banyak orang yang mau menekuni usaha ini.
Baginya tidak ada alasan lagi karena keterbatasan modal. siapa pun yang memiliki niat untuk berkembang, dan terbukti dengan apa yang dia alami saat ini.
“Berkat memiliki usaha produktif yang menghasilkan bagi keluarga saya. Semoga apa yang saya lakukan bisa menginspirasi banyak orang,” harap H. Aleh
Pengalaman H. Aleh ini memang patut dijadikan contoh. Berkebun sayur apabila ditekuni pasti akan menghasilkan.
Peluang jika dikerjakan pasti akan memperoleh keberhasilan, sebaliknya jika tidak dikerjakan maka dia akan berlalu begitu saja. (Uri Damuri)***