KABARPEMUDA.id—Kartika, Aparatur pemerintah desa Cinangsi, Cisitu, Sumedang mengeluhkan seorang oknum dari Lembaga Pengawas Pers yang meminta sejumlah uang untuk Bakti sosial pada Senin (21/11/2022).
Begini, awalnya dia kedatangan seorang tamu, yang mengaku sebagai panitia baksos pada Sabtu (19/11/2022) ke rumahnya.
Menurut Kartika jika pria tersebut dia mengaku dari lembaga pengawas pers, dan sudah mendapatkan restu dari Kepala Desa Cinangsi, Entis Sutisna, untuk meminta bantuan sejumlah 400 ribu rupiah, sambil memperlihatkan kwitansi yang ber-stampel Lembaga Pengawas Pers berwarna biru.
Lalu, Kartika pun menghubungi Kades Entis Sutisna melalui ponselnya. Naas nasibnya, ponsel Kades saat itu tak aktif, dan Kartika akhirnya kartika memutuskan untuk memberikan uang sesuai kwitansi tersebut.
“Orangnya meyakinkan sekali, sebab dirinyapun diundang untuk hadir di acara Baksos itu pada 20 November 2022 yang akan digelar di Islamic Center Sumedang,” jelasnya kepada wartawan melalui ponselnya.
Namun, kekecewaan Kartika bertambah saat tahu bahwa dirinya telah tertipu oleh oknum Lembaga Pengawas Pers tersebut. Pasalnya, ternyata Kades tidak memerintahkan siapapun untuk memberikan sumbangan atau apapun perihal baksos.
“Cukup saya saja yang menjadi korban, jangan mudah percaya jika datang orang yang seperti itu,” ucap Kartika lirih.
Kartika menyadari bahwa ulah tersebut terjadi lantaran komunikasi yang sempat terputus sementara, antara dirinya dengan Kades. Setidaknya Ia berharap agar jangan ada lagi aparatur desa ataupun warga Sumedang yang bernasib seperti dirinya.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Bidang Organisasi, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kab. Sumedang, Aziz Abdullah, meminta agar masyarakat tak sungkan melaporkan ke polisi jika ditemukan adanya dugaan tindakan pidana seperti kejadian di Desa Cinangsi.
“Waspada!, karena bukan kali ini saja kami menerima laporan dan informasi berbau dugaan penipuan dan pemerasan kepada Kades dan Kepala sekolah di Sumedang,” ujar Aziz yang juga ketua Forum Komunikasi Wartawan Sumedang (FORKOWAS).
Dan Azis mengatakan bahwa ini adalah modus baru, pelaku beraksi sendiri mendatangi rumah korban dan mencatut nama pimpinan untuk sejumlah uang.
“Sekali lagi waspada, dan berani ambil tindakan untuk melaporkan hal-hal yang berbau modus penipuan seperti ini,” pungkas Azis.***