KABARPEMUDA.id– Sesosok mayat perempuan yang tergeletak dibawah pohon yang sudah membusuk di lereng blok Angkap, Petak 6F RPH Cijambu, BKPH Manglayang Timur akhirnya dikenali bernama Acih (50) warga Dusun Kondang RT.01/06 Desa Cijambu, Kecamatan Tanjungsari, Sumedang.
Penemuan mayat tersebut sontak membuat geger warga Desa Cijambu Kecamatan Tanjungsari, Sumedang pada Jumat (2/6/2023).
Peristiwa bermula saat Dedi (45) yang sehari sebelumnya memberitahukan kepada Hadna (53) tentang bau busuk yang menyengat saat menuju pulang dari kebun kopi tempatnya bekerja, sekitar pukul 17.00 WIB.
“Karena situasi dan kondisi sudah mulai gelap, akhirnya baru Jumat pagi jam 06.00 WIB saya dan Hadna berangkat ke lokasi,” ungkap Dedi alias Koni.
Dan setelah ditelusuri, memang benar bau busuk yang menyengat di lokasi itu bersumber dari mayat perempuan yang sudah membusuk dan mengeluarkan belatung.
Lokasi penemuan mayat berada di lereng blok Angkap, Petak 6F RPH Cijambu, BKPH Manglayang Timur, atau tepatnya di Dusun Jaganala RT 02/01 Desa Cijambu Kecamatan Tanjungsari, Sumedang.
“Setelah yakin bahwa ada mayat, baru saya memberitahu pihak aparat Desa,” ujar Dedi.
Sementara itu, Hadna (53) memastikan bahwa mayat tersebut adalah Istrinya yang sudah lebih sepekan meninggalkan rumah.
Adapun ciri-ciri korban pada saat ditemukan, berbadan gemuk, menggunakan sweater cream lengan panjang, celana panjang berwarna coklat dan menggunakan kerudung warna biru tua.
Tak ada Kekerasan Fisik
Selain itu, disekitar penemuan mayat tersebut ditemukan beberapa barang lain berupa, sendal capit berwarna hijau dan selimut motif Hello Kitty berwarna merah muda dan di ranting pohon terdapat tali plastik berwarna abu yang terputus.
Petugas medis dari Puskesmas Tanjungsari dan Piket INAFIS Sat Reskrim Polres Sumedang yang datang ke lokasi menyatakan bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan terhadap jenazah tidak ditemukan luka bekas kekerasan.
“Mayat ditemukan dalam keadaan terlentang, dengan leher terikat tali plastik warna abu yang putus,” terang petugas.
Dengan peristiwa ini pihak Keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi oleh petugas, dan menganggap bahwa kejadian ini sebagai musibah.
Berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa keluarga Hadna rencananya akan menikahkan anaknya pada bulan Juli bulan depan.***