TNI AU Bersama Pemprov Jabar Menggelar Seminar Nasional

KABARPEMUDA.id – TNI AU bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Cirebon menggelar seminar nasional.

Seminar tersebut mengusung tema ‘Laksamana Udara/Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma Sosok Teladan Dalam Merintis dan Membentuk Angkatan Udara di Masa Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia’. Seminar digelar di Gedung Sate, Bandung, (4/3/2024)

Bacaan Lainnya

Wakil Kepala Staff Angkatan Udara (Wakasau), Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra mengatakan, dengan adanya seminar ini untuk melengkapi diusulkannya
Laksamana Udara/Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma diberikan gelar pahlawan nasional dari Jawa Barat.

“Seminar ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengingat jasa-jasa luar biasa dari tokoh terdahulu khususnya Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma yang telah berjuang dengan gagah berani demi kepentingan bangsa dan negara,” ujarnya.

Dikatakan, Pengusulan gelar pahlawan nasional ini merupakan penghormatan dari negara terhadap dedikasi, pengabdian dan darma bakti setiap tokoh yang berkontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan negara Republik Indonesia.

Andyawan menuturkan, selama periode kepemimpinannya sebagai Kepala Staff Angkatan Udara Pertama (1946-1962), Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma mencurahkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membangun TNI Angkatan Udara yang mandiri.

“Beliau merintis pembangunan sekolah penerbang, memimpin operasi serangan udara ke markas Belanda, membentuk pasukan payung angkatan udara, mengirim beberapa kadet untuk belajar di negara lain, memimpin berbagai operasi negara dalam rangka menumpas pemberontakan, serta berbagai bentuk jasa dan pengabdian lainnya,”ucapnya.

“Kami meminta dukungan kepada pemerintah pusat dan daerah untuk membantu mewujudkan Laksamana Udara/Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma sebagai pahlawan nasional,” imbuhnya.

Sementara itu, Plh. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar, Dodo Suhendar menilai, Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma merupakan putra terbaik Jabar yang telah mengukir sejarah gemilang dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Beliau dikenal sebagai pelopor dan perintis TNI Angkatan Udara yang memiliki dedikasi tinggi, jiwa patriotisme dan loyalitas yang luar biasa.

“Beliau merupakan sosok yang visioner dan berjasa besar dalam membangun dan memodernisasi TNI Angkatan Udara, atas semua jasanya tersebut, sudah selayaknya gelar pahlawan nasional disematkan kepada Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma,”ucap Dodo

Direktur Program Pasca Sarjana Ilmu Politik Unpad ini juga mengaku terkesan dengan pernyataan pengunduran diri Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi saat ada penyerangan oleh anak buahnya untuk makar.

“Saat serangan ke istana, beliau mengajukan pengunduran diri walaupun ditolak oleh Presiden saat itu,” ujarnya.

Melihat seluruh jasanya terhadap TNI Angkatan Udara, kata Muradi, tidak ada alasannya untuk tidak memberikan gelar pahlawan nasional kepada Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi.

“Beliau tentara yang profesional, lahir dari masyarakat, ia pernah aktif di BREDA (Akmilnya Belanda), belajar otodidak soal pesawat, pernah jadi polisi, jadi salah satu pendiri polisi militer, dan beliau ini paham jadi tentara maka ruang lingkupnya terbatas,” jelasnya.

“Jadi ketika beliau selesai jadi tentara, beliau masih aktif dengan kegiatan tersebut, memang itu menjadi hobi, karena basic beliau itu Angkatan Darat, sekolahnya di Akmil AD, bukan AU. Di Angkatan Udara itu justru karena beliau hobi dan punya kesenangan terhadap dunia kedirgantaraan. Beliau juga background keturunannya Kanoman Cirebon,” tandasnya

Ditempat yang sama, Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan, Muradi mengatakan, Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma merupakan sosok yang sangat profesional sejak pertama masuk dalam dunia tentara.

Bahkan Ia mengaku terkesan dengan pernyataan pengunduran diri Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi saat ada penyerangan oleh anak buahnya untuk makar.

“Kalau dibilang profesional, beliau ga pernah berpolitik, kalau tentara jaman dulu kan banyak yang ke politik yah setelah pensiun, beliau ini engga, beliau fokus di TNI,” ucap Muradi.

Melihat seluruh jasanya terhadap TNI Angkatan Udara, lanjut Muradi, tidak ada alasannya untuk tidak memberikan gelar pahlawan nasional kepada Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi. Beliau tentara yang profesional, lahir dari masyarakat, ia pernah aktif di BREDA (Akmilnya Belanda), belajar otodidak soal pesawat, pernah jadi polisi, jadi salah satu pendiri polisi militer, dan beliau ini paham jadi tentara

“Ketika beliau selesai jadi tentara, beliau masih aktif dengan kegiatan tersebut, memang itu menjadi hobi, karena basic beliau itu Angkatan Darat, sekolahnya di Akmil AD, bukan AU. Di Angkatan Udara itu justru karena beliau hobi dan punya kesenangan terhadap dunia kedirgantaraan,” tandasnya.

Pos terkait