Kabar dugaan kasus korupsi penempatan dana iklan Bank BJB sebesar 200 miliar yang kini tengah dilidik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memancing reaksi dari berbagai elemen masyarakat.
Salah satu reaksi tersebut, datang dari Gabungan Organisasi Mahasiswa dan LSM PEMUDA (Pemantau Kinerja Pemerintah Pusat dan Daerah) yang akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran menuntut seluruh Direksi Bank Bjb untuk mundur dari jabatannya.
Aksi unjuk rasa tersebut, dikabarkan akan dilaksanakan pada Selasa 1 Oktober 2024, mendatang.
Disampaikan Ketum LSM Pemuda, Koswara Hanafi didampingi Aden Setiawan selaku Koordinator Mahasiswa, kepada awak media pada Kamis (26/9).
“Selain isu dugaan korupsi, Gabungan Mahasiswa dan LSM PEMUDA juga menyoroti harta kekayaan milik seluruh Direksi Bank Bjb yang setiap tahunnya semakin melejit dan tidak wajar,” ucap Koswara.
Berkaca dari itu, kata dia, patut diduga harta para direksi Bank Bjb tersebut hasil dari kejahatan korupsi.
Koswara Hanafi menyatakan bahwa Bank Bjb saat ini sedang berada dalam “Zona Darurat Korupsi”.
Sehingga, ucap dia, perlu diselamatkan oleh semua pihak.
Koswara Hanafi menilai Bank Bjb terus menerus dijadikan lumbung korupsi oleh sejumlah pejabat bermental korup.
Kasus korupsi di Bank Bjb, kata diia, bukan terjadi kali ini saja dan bukan kasus iklan saja.
Bahkan, korupsi di Bank Bjb juga terjadi di cabang-cabang kantor Bank Bjb lainnya.
Sehingga, ucap dia, Bank Bjb perlu direformasi serta sudah selayaknya seluruh Direksi Bank Bjb untuk sadar diri agar mundur dari jabatanya tanpa harus diminta atau di tangkap dulu oleh APH.
Karena, ujar Koswara, tata kelola Bank Bjb selama ini sangat buruk dan BUMD juga diduga kerap dijadikan sapi perah para penguasa untuk kepentingan politik. ***