Kabarpemuda.id – Indramayu-Sawah tadah hujan di Blok Pilangsari desa Baleraja Kecamatan Gantar kabupaten Indramayu , dipastikan para petani merugi, Senin (22/7/2024).
Tahun kemarin ada yang masih meghasilkan padi itupun hanya beberapa petani saja, tetapi untuk tahun ini 100% gagal total, bahkan ada tanaman yang sudah diambil untuk dipakai pakan ternak.
Beberapa petani di blok Pilangsari prihatin, modal hutang malah gagal Panen beberapa warga menyampaikan hal tersebut.
Memang saluran irigasi cukup jauh Jarak Daerah irigasi dengan sawah mencapai 3km lebih, maka dari itu petani membutuhkan normalisasi saluran irigasi.
Petani asal blok Pilangsari Cali ( 58 ) mengaku, Hujan yang belum juga turun mengakibatkan tanaman petani kekeringan, bila beberapa hari mendatang tetap tidak turun hujan maka bisa terjadi petani gagal panen khususnya tanaman padi.
Pada saat ini tanaman padi sudah mulai tumbuh sebenarnya paling banyak membutuhkan air sedangkan sekarang tidak ada air, sehingga tanaman padi yang keluar langsung berwarna putih karena terbakar sinar matahari.
“Petani hanya bisa pasrah karena di Wilayah Pilangsari tidah ada aliran irigasi, sehingga tanaman mulai mengering dan kelihatan mengering, mudah-mudahan segera turun hujan sehingga petani tidak banyak kerugian,” tutur Cali.
Hal sama juga diungkapkan petani lainnya Tarwan ,menurutnya dalam satu tahun petani melakukan tiga periode tanam.
Yakni dua kali menanam padi dan sekali menanam tanaman yang biasa ditanam di musim kemarau.
Tarwan mengaku saat musim kemarau sangat sulit menanam padi, karena tanaman padi membutuhkan banyak air.
Untuk pengairan pada musim kemarau, para petani setempat menggandalkan air yang berasal dari saluran irigasi tadah hujan Jika debit air dari Sungai tidak mencukupi.
Biasanya para petani bergotong-royong mengambil air dengan cara diesel.
“Mengambil airnya bergantian agar cukup, jika terpaksa baru pakai pompa tapi biaya mahal,” ungkapnya.
Kini para petani diblok Pilangsari mengaku pasrah, walaupun merugi.