KABARPEMUDA.id– Puncak peringatan Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-77 tingkat Provinsi Jawa Barat digelar upacara di Lapangan Gasibu Bandung pada Sabtu (1/7/2023).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang menjadi inspektur upacara, mengaku terkesan dengan perayaan peringatan Hari Bhayangkara ke-77 tahun ini,
“Acaranya termeriah yang pernah saya lihat seumur hidup di Jawa Barat untuk hari Bhayangkara,” ungkap Ridwan Kamil.
Dikatakan Gubernur bahwa di Hari Bhayangkara ke-77 terasa betapa dekatnya rakyat dengan jajaran kepolisian, terbukti dengan mendekati angka 80 artinya kondusifitas kedamaian ini sedang baik-baik saja, dan ini sesuatu yang harus kita jaga.
“Polri Presisi sudah sangat luar biasa yang baik-baik yang prestatif, tolong dipertahankan. Pasti ada kekurangan juga disana sini kita akan perbaiki,” ungkap Kang Emil sapaan akrabnya.
Selain itu juga, Kang Emil menanggapi pameran teknologi yang ditampilkan dalam acara Hari Bhayangkara ke-77 tersebut.
“Saya juga tadi melihat di pameran perkembangan teknologi dalam mengurusi keamanan dan kenyamanan masyarakat, begitu luar biasa. Inilah wajah presisi dari kepolisian di hari ini pendekatan kemanusiaan, pengayoman, tapi dengan juga dengan teknologi sehingga menyebabkan kita merasa tenang,” kata Emil.
Dalam Indeks kondusifitas, Jawa Barat menyentuh angka 80, dan itu sangat bagus, nilainya A artinya secara umum Jawa Barat sedang aman dan nyaman.
“Selamat Hari Bhayangkara ke-77 semoga Polisi Presisi untuk negeri dapat terwujud , dan satu lagi Salah satu hadiah terbesar adalah Polisi RW,” tandas Kang Emil.
Sementara itu, Kapolda Jabar, Irjen Pol Akhmad Wiyagus mengatakan Polri Presisi untuk negeri damai menuju Indonesia maju.
“Atas nama kepolisian Jawa Barat mengucapkan terimakasih setinggi tingginya kepada Bapak Gubernur dan seluruh masyarakat Jawa Barat, yang selama ini telah berpartisipasi dalam rangka pembiaran kamtibmas yang kondusif,” ungkapnya.
Menurutnya, Polisi mungkin bisa bekerja sendiri, kolaborasi adalah resep yang paling mujarab untuk memecahkan semua permasalahan, termasuk didalamnya masalah-masalah keamanan dan ketertiban masyarakat di provinsi Jawa Barat.***
