Intensitas Gunung Semeru Mulai Menurun, Gubernur Minta Masyarakat Tetap Patuhi Petugas

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa , Menghimbau masyarakat tetap patuhi arahan Petugas di lapangan Senin (5/12/2022)

KABARPEMUDA.id—Gunung Semeru sejak dini hari tadi masih mengeluarkan letusan hingga 4 kali dengan kepulan asap setinggi 500-700 meter. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Pos Pantau Gunung Api Semeru di Gunung Sawur Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro pada Senin (5/12/2022).

“Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 500 m di atas puncak kawah,” jelas Petugas Pos Pantau Gunung Semeru, Mukdas Sofian saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Semeru, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),  tinggi kolom abu teramati ± 1500 m di atas puncak atau ± 5176 mdpl.

Imbauan kepada masyarakat terus dilakukan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 Km dari pusat erupsi. Selain itu juga, masyarakat tiimbau agar tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai disepanjang Besuk Kobokan sebab berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 19 Km dari puncak.

Sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat serta potensi lahar sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Gubernur Jatim: Masyarakat Tetap Patuhi Petugas

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengimbau seluruh masyarakat yang berada di lokasi sekitar Gunung Semeru Lumajang, untuk segera menyelamatkan diri dan mencari titik-titik evakuasi terdekat yang sudah disiapkan oleh petugas.

“Saya mohon agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan tidak melakukan aktifitas apapun dan tidak panik. Saat ini utamakan keselamatan, evakuasi diri terlebih dahulu. Tolong, karena saat ini aktivitas Semeru meningkat, segera cari dan evakuasi diri agar aman dan selamat,” kata Gubernur Khofifah.

Lebih lanjut Khofifah menegaskan bahwa saat ini terdapat 12 titik pengungsian yang sudah disiapkan dan diisi pengungsi sebanyak 2.219 jiwa, diantaranya SDN 4 Supiturang sebanyak 266 jiwa, Masjid Supiturang sebanyak 70 orang, Masjid Nurul Jadid Pronojiwo 70 orang, Balai Desa Oro-Oro Ombo sebanyak 217 jiwa, SMPN 2 Pronojiwo 100 orang, SDN 2 Sumberurip sebanyak 119 jiwa.

Kemudian di Balai Desa Sumberurip sebanyak 228 jiwa, Balai Desa Penanggal sebanyak 131 jiwa, Pos Gunung Sawur, Ds. Sumberwuluh, Kec. Candipuro sebanyak 52 jiwa, Balai Desa Pasirian sebanyak 216 jiwa, Lapangan Candipuro sebanyak 150 jiwa dan Kantor Kecamatan Candipuro sebanyak 600 jiwa.

Hingga saat ini pun, pihak petugas masih terus melakukan proses pendataan para pengungsi guna memaksimalkan bantuan. Data ini sedang berproses sehingga dapat berubah sampai pendataan berahir.

Sementara itu, untuk layanan kesehatan terdapat di Puskesmas Pasirian dan Puskemas Tempeh, telah disiapkan menjadi tempat perawatan sementara rujukan dari Puskesmas Penanggal dan Puskesmas Candipuro.

Khofifah menegaskan agar masyarakat patuh terhadap peringatan dan arahan petugas yang telah berada dilokasi. Saat ini, Pemprov Jatim melalui BPBD Jatim dan relawan telah bergerak menuju lokasi erupsi untuk melakukan penanganan evakuasi dan membantu penyiapan logistik  kepada masyarakat sekitar yang terdampak.

“Kami telah berkoordinasi dengan Pemkab Lumajang, khususnya Bapak Bupati  guna mengawal langsung upaya penanganan bencana erupsi Gunung Semeru,” jelasnya.

Penanganan bencana Gunung Semeru ini menjadi prioritas utama Pemprov Jatim utamanya dalam evakuasi para korban terdampak.  Termasuk diantaranya kebutuhan para pengungsi.

“Sore ini tim BPBD Jatim sudah mulai mengirimkan bantuan baik kebutuhan pokok masyarakat terdampak maupun relawan,” imbuhnya.

Semua ini, kata Khofifah, merupakan langkah sigap yang telah dilakukan Pemprov Jatim dibawah koordinasi bersama dengan pihak BNPB dan tentunya Pemkab Lumajang guna memaksimalkan layanan bagi masyarakat yang terdampak.

 

BPBD Jatim Mulai Suplai Logistik Ke Lumajang

Dari informasi yang disampaikan oleh BPBD Jatim, hingga pukul 14.10 WIB material APG terpantau di Curah Kobokan. Dimana, dilaporkan hal ini diikuti oleh penurunan aktivitas yang terpantau dari seismograf.

Kepala BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto menambahkan,  pihaknya masih terus melakukan proses koordinasi dengan BPBD Lumajang untuk mendata terkait kebutuhan logistik pengungsi.

Selain itu, untuk meminimalisir bahaya abu vulkanik di lokasi pengungsian, BPBD Jatim juga telah mengirimkan masker untuk masyarakat sekitar dan  membantu evakuasi warga menuju titik pengungsian. Kecamatan Pronojiwo menyiapkan tempat tertutup (SMPN 2 Pronojiwo, SDN 2 Sumberurip dan SDN 4 Sapiturang).

“BPBD Jatim mempersiapkan bantuan awal yang sore ini dikirim. Diantaranya 200 paket sembako, Mie instan 50 Karton, Beras 1000 Kg, minyak 200 Liter, Gula 200 Kg, Sarden 200 kaleng, air mineral 100 karton,selimut 100 lembar,terpal 50 lembar, kasur lipat 50 unit, bantal 50 pcs, pakaian perempuan 50 paket, pakaian laki-laki 50 paket, detergen 12 karton, sabun mandi 2 karton, masker kain 10.000 lembar, masker medis 10.000 lembar, dan masker anak sebanyak 4.000 lembar, masker kain dewasa 6000 lembar untuk didistribusikan, bantuan ini akan terus mengalir,” jelasnya.

BPBD Jatim juga di tahap awal telah menerjunkan kendaraan bantuan berupa 1 Truck Serbaguna / Personil, 1 Pickup Serbaguna / Personil (L300), 1 Mobil Ranger dan 1 Mobil Dinas Operasional. Total, Tim Advance yang diterjunkan pertama kali oleh BPBD Jatim sebanyak 15 personil.

“Masyarakat dihimbau meninggalkan lokasi, menuju ke pengungsuan yang telah ditetapkan. Lalu, tetap menggunakan masker saat berkegiatan maupun evakuasi pengungsian untuk menjaga dari sebaran abu awan panas tersebut,” imbaunya.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar masyarakat juga mengecek kondisi keluarga sekitar. Dirinya berpesan, jika ada keluarga yang kurang atau tertinggal saat evakuasi agar segera diinformasikan kepada pihak petugas.

“Sehingga sama-sama bisa melakukan pengecekan dan pemeriksaan yang bersangkutan. Selalu mendengarkan himbauan petugas,  jangan mudah terprovokasi  informasi yang belum jelas. Karena saat informasi simpang siur banyak ditemukan,” pungkasnya.***

Pos terkait