KABARPEMUDA.id – Dalam mempersiapkan pemilihan Kepala Daerah, Panwascam Jatinangor menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif.
Kegiatan ini bertempat di SABUSU (Saung Budaya Sunda) Jatinangor yang di ikuti oleh 40 orang dari kelompok seni dan budayawan, Sabtu (10/08/2024).
Sosialisasi pengawasan partisipatif kali ini di isi oleh Idil Akbar seorang pengamat politik sekaligus Dosen dari Unpad.
Ketua Panwascam Jatinangor, Dadang Jaelani menyampaikan bahwa dalam kinerja pengawasan pihaknya perlu kerjasama dengan masyarakat.
“Kita sebagai pengawas pemilihan dari kecamatan cuma ada tiga orang dan di bantu oleh pengawas desa, itupun satu desa cuma satu orang,” terangnya.
Dikatakan, SDM kita dari pengawas cuma sedikit, sedangkan indikator yang harus diawasi sangat banyak.
“Artinya, sangat tidak mungkin kami mampu mengawasi dengan maksimal tanpa bantuan dari masyarakat, khususnya yang sekarang hadir ini mewakili masyarakat untuk membantu kami dalam pengawasan pemilihan serentak 2024 ini,” tuturnya.
Idil Akbar, sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut membenarkan apa yang di sampaikan oleh ketua Panwascam.
“Tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaan pemilihan serentak ini ada pelanggaran-pelanggaran yang di lakukan oleh peserta pemilu,” kata Idil.
Sesuai hasil survey, kata Idil, Jawa Barat ini paling tinggi terjadinya money politic, hal tersebut akan cenderung memicu terjadinya resistensi dan konflik di masyarakat semakin hangat.
“Sebab, pengantinnya (calon) pasti masyarakat mengenalinya dan dalam satu kampung bahkan tetanggaan bisa menjadi timsesnya,” ujar Idil.
Sehingga hal ini menjadi tugas kita bersama untuk mengawasi supaya pemilihan serentak 2024 ini berjalan dengan baik, sukses tanpa ekses.