KABARPEMUDA.id – Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (IPPNU) beserta Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Jatinangor masa Khidmah 2024-2026 resmi dilantik.
PROSESI PELANTIKAN PAC IPNU DAN IPPNU KECAMATAN JATINANGOR
Kegiatan pelantikan tersebut dilaksanakan di Villa Erfarm Desa Cileles yang dihadiri oleh Ketua MWCNU Jatinangor, ketua Karang Taruna Jatinangor, ketua DPD KNPI Sumedang, dan para badan otonom dari Nahdlatul Ulama, minggu (29/09/24).
PARA DEMISIONER/ALUMNI IPNU IPPNU DAN GP ANSOR ANTUSIAS MENGHADIRI KEGIATAN
Terpantau, H. Dony Ahmad Munir dan Herman Habibullah selaku demisionerpun turut antusias menghadiri kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Agus Taufik Habibie selaku ketua PAC GP Ansor Jatinangor menyampaikan rasa syukur atas kehadiran seluruh tamu undangan.
“Saya ucapkan terimakasih kepada para tamu undangan yang telah menyempatkan waktunya menghadiri kegiatan pelantikan ini,” ucapnya.
Dikatakan, kegiatan pelantikan kali ini kami berkolaborasi dengan adek-adek kami IPNU IPPNU sehingga pelantikannya disatukan, tujuannya guna untuk meningkatkan kekompakan kami juga untuk mempererat silaturahmi.
Hal tersebut mengingatkan kembali sosok demisioner H. Dony Ahmad Munir ketika dulu menjadi IPNU dan Ansor.
“Kegiatan ini memoryble, mengingatkan saya ketika dulu saat muda, saya seperti ini karena dulu pernah jadi ketua IPNU dan Ketua GP Ansor Sumedang,” terangnya.
Beliau menyampaikan bahwa dirinya dulu ber IPNU sampai pusat, di GP Ansor pernah menjadi wakil ketua di Jabar, dan pengurus PBNU di lembaga Perekonomian.
Tidak hanya itu, H. Dony memaparkan bahwa ada tiga tahapan keberhasilan dalam menjalankan sebuah roda organisasi.
“Ada tiga tahapan untuk menjalankankan organisasi. Pertama ada konsolidasi organisasi, untuk pengurus yang baru teruskan konsolidasi organisasi, lengkapi kepengurusan sampai tingkat ranting dan komisariat di sekolah-sekolah yang ada di Jatinangor,” paparnya.
Yang kedua lanjut Dony, yaitu kaderisasi. Kaderisasi terdiri dari dua pola yang pertama formal yang di dalamnya jika IPNU IPPNU ada makesta, di GP Ansor ada PKD dan pendidikan-pendidikan selanjutnya.
Selanjutnya informal. Adakan workshop, seminar, upgrading, loka karya, dan seterusnya.
Perbanyak kaderisasi perbanyak pelatihan, setelah dibentuk jangan dibiarkan, supaya kader kita punya pengetahuan, pengalaman, punya keterampilan (skills) untuk meningkatkan kompetensi.
“Kalo dilatih biasanya akan menambah pengetahuan, akan menambah pemahaman, akan memberikan inspirasi dan motivasi untuk melangkah lebih baik lagi,” kata Dony.
Ketiga yaitu mobilisasi organisasi, mobilisasi dalam rangka menjadikan GP Ansor, IPNU IPPNU ini dirasakan keberadaannya di tengah-tengah masyarakat.
Orang-orang tahu Ansor, tahu IPNU IPPNU memberikan kemanfaatan, akan bersemayam di hati para pemuda dan mereka akan tertarik masuk ber IPNU IPPNU dan ber Asor.
“Buat program kerja yang baik, yang update dengan kebutuhan mereka. Mudah-mudahan Jatinangor menjadi percontohan bagi kecamatan yang lain,” imbuhnya.
Saya berharap, IPNU IPPNU dan GP Ansor Jatinangor harus bisa adaptif terhadap perubahan (cepat menyesuaikan), mampu memberikan harapan bukan ratapan, jadi contoh, jadi roll model, dan mampu maju selangkah lebih depan.