Persiapan Tanam Gadu, Gapoktan Sumuradem Timur Gelar Musyawarah

Istimewa*

KABARPEMUDA.id – Upaya meningkatkan Produksi Padi di Kabupaten Indramayu, terutama di Desa Sumuradem Timur melalui Bagian Perekonomian menggelar Rapat Koordinasi Persiapan Musim Tanam Gadu Tahun 2024, Rapat dilaksanakan digriya gapoktan desa Sumuradem Timur Kec. Sukra kab. Indramayu Jawa Barat, pada Rabu (15/5/2024)

Musim tanam padi petani pada masa ini sedang sibuk  memulai kembali kegiatan di sawah.

Musim tanam adalah waktu tertentu yang dijadikan sebagai tahap permulaan menanam padi.

Musim tanam gadu adalah musim tanam yang tidak ada pengairannya dan mengandalkan air hujan atau tadah hujan.

Musim tanam gadu ini diantisipasi oleh gapoktan dan para petani didesa Sumuradem Timur.

Musim tanam kemarau dengan catatan sistem pengairan atau irigasinya harus bagus.

“Musim tanam kemarau ini  Walaupun padi dapat ditanam sepanjang tahun, tetapi pada dasarnya petani menanam padi berdasarkan ketersediaan air, yang dapat  menjadi tiga periode tanam yaitu, Musim Tanam MT1 (Rendeng), Musim Tanam MT2 (Gadu),”ujar ketua Gapoktan Karsiwan.

Dikatakan Karsiwan, seperti diketahui, upaya peningkatan produksi beras menghadapi kendala seperti makin terbatasnya ketersediaan air pengairan dan sumber air, perubahan iklim akibat pemanasan global, kecenderungan peningkatan serangan hama dan penyakit tanaman.

Strategi yang dapat ditempuh untuk menyelamatkan produksi padi adalah penyesuaian pola tanam, penerapan teknologi adaptif, terutama varietas adaptif dan tahan perubahan iklim, teknologi antisipasi dan pengendalian, teknologi panen dan pasca panen serta pengelolaan sumberdaya, terutama lahan dan air.

Untuk itu Perkumpulan Petani Pemakai Air yang selanjutnya disingkat P3A adalah kelembagaan pengelolaan irigasi yang menjadi wadah petani pemakai air dalam suatu daerah pelayanan irigasi yang dibentuk oleh petani pemakai air sendiri secara demokratis, termasuk lembaga lokal pengelola irigasi.

Dikatakannya, Kelembagaan sejumlah P3A yang bersepakat bekerja sama memanfaatkan air irigasi dan jaringan irigasi pada daerah layanan blok sekunder, gabungan beberapa blok sekunder, atau satu daerah irigasi adalah Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air yang kemudian disingkat menjadi GP3A.

PPL Sumuradem Timur, Darsono mengatakan, penanaman padi di musim gadu dapat memberikan dampak positif dalam menstabilkan pasokan beras di pasaran.

Dengan peningkatan produksi padi, diharapkan dapat meredakan tekanan terhadap harga beras yang seringkali naik turun secara tajam.

“Melalui upaya penanaman yang dilakukan oleh kelompok tani ini diharapkan bisa menstabilkan harga beras di Kota Indramayu yang berfluktuasi secara dinamis,” ujarnya.

Kuwu Sumuradem Timur, Pj. Nuke Nusantara mengatakan, pemanfaatan lahan di wilayah desa Sumuradem Timur  memiliki potensi dalam pengembangan produk-produk pertanian, mulai dari beras, sayur-sayuran dan buah-buahan dan berbagai tanaman lainnya. Melihat potensi ini, Pj. Nuke berharap bahwa lahan-lahan pertanian yang ada tetap terjaga dengan baik sehingga desa Sumuradem Timur  memiliki hasil pertanian untuk mencukupi kebutuhan pasokan bagi masyarakat.

“Memang sebagian wilayah di kawasan Sumuradem Timur  ini terdapat lahan pertanian, dan saya berharap alih fungsi lahan tersebut tidak masif sehingga lahan-lahan pertanian di Sumuradem Timur  ini masih tersedia,” harapnya.

Pj. Nuke mengajak masyarakat Desa Sumuradem Timur untuk memanfaatkan pekarangan yang ada dengan menanam berbagai jenis tanaman terutama cabai dan sayur-sayuran.

Setidaknya, masyarakat bisa memenuhi kebutuhan komoditas tersebut untuk keperluannya sehari-hari.

“Selain tidak begitu sulit dalam pemeliharaannya, waktu untuk panen juga cukup singkat,” imbuhnya.

Koordinator BPP Sukra, Johan Junaedi mengatakan,  kesiapan modal usaha tani melalui berbagai pola yang dapat memenuhi kebutuhan usaha tani terutama melalui penguatan kelembagaan tani.

“Oleh karena itu, marilah kita persiapkan langkah dan gerak untuk menyatukan visi dan misi serta mencurahkan segenap pikiran dalam membahas musim gadu sehingga dapat menghasilkan suatu rumusan sebagai pedoman pelaksanaan program pertanian Musim Tanam Gadu Tahun 2024.

Menurutnya, penanaman padi di musim gadu dapat memberikan dampak positif dalam menstabilkan pasokan beras di pasaran.

Dengan peningkatan produksi padi, diharapkan dapat meredakan tekanan terhadap harga beras yang seringkali naik turun secara tajam.

Pj. Nuke mengajak masyarakat desa Sumuradem Timur untuk memanfaatkan pekarangan yang ada dengan menanam berbagai jenis tanaman terutama cabai dan sayur-sayuran.

Setidaknya, masyarakat bisa memenuhi kebutuhan komoditas tersebut untuk keperluannya sehari-hari.

“Selain tidak begitu sulit dalam pemeliharaannya, waktu untuk panen juga cukup singkat,” pungkas Pj Nuke. (Uri Damuri)***

Pos terkait