40 Kali Pembacaan Surat Yasin di Puncak Acara Milangkala Desa Kutamandiri

Ustad H. Jejen Zaenal memimpin acara Pembacaan 40 Kali Surat Yasin di acara Milangkala Desa Kutamandiri

KABARPEMUDA.id—Puncak Acara Milangkala Desa Kutamandiri yang tengah berlangsung di area terbuka Lapangan Komplek PBE Maruyung, Kutamandiri Kecamatan Tanjungsari, Sumedang pada Minggu (22/1/2023)

Acara diawali dengan penyambutan Camat Tanjungsari dengan kesenian lengser dari mulai pintu masuk hingga ke tenda undangan.

Bacaan Lainnya

Camat Tanjungsari, Dra.Ida Farida S. didampingi oleh Forkopimcam Tanjungsari hadir dan menjadi undangan dalam acara puncak Milangkala Desa Kutamandiri.

Kepala Desa Kutamandiri, Agustina yang didampingi oleh BPD Kutamandiri Evi S. memberikan penghargaan kepada Mantan Kades Kutamandiri 1 Atisna

Sebelumnya, panitia HUT ke 40 Desa Kutamandiri menghadirkan para mantan kepala Desa untuk menyampaikan sambutannya dalam Milangkala Desa tersebut. Dari 6 mantan Kepala Desa Kutamandiri, tersisa 3 orang lagi. 2 mantan Kades telah meninggal dan 1 orang tengah sakit.

Agustina Kepala Desa Kutamandiri menyambut para mantan kades dengan Pantun, yang dilanjutkan dengan penyampaian rasa terima kasihnya atas kehadiran dan partisipasi dalam acara Milangkala Desa Kutamandiri.

Mantan Kades ke-1 Atisna mengungkapkan bahwa irinya merasa senang dan bangga bahwa Desa yang pada 22 Januari 1983 kini telah berkembang pesat, hal itu tidak terlepas dari kerjasama seluruh elemen yang ada di Desa Kutamandiri.

Tiba gilirannya, mantan Kades ke-4 Asep Wawan yang menyampaikan apresiasi, baik kepada pendahulunya yakni Atisna, Tosin (Alm) dan Tien (Almh) yang telah membimbingnya saat menjadi Kepala Desa Kutamandiri. Asep mengklaim bahwa Desa Kutamandiri dibawah kepemimpinannya dulu, dapat berprestasi di kecamatan Tanjungsari, hal itu karena wujud dari kerjasama dan gotong royong seluruh warga Desa Kutamandiri.

“Sejak awal berdiri Desa Kutamandiri, saya jadi RT. Saat Almarhumah Ibu Tien saya menjadi RW dan pada gilirannya saya menjadi Kades. Kini saya hanya sebagai warga yang bangga akan daerahnya, karena kekompakan dan kebersamaannya,” ungkap Asep Wawan.

Harmonisasi Kades, Perangkat dan Masyarakat 

Begitu juga dengan Mantan Kades Caca yang dengan sambutannya mengkritik pihak pemerintah daerah tentang perjuangan untuk RT dan Linmas. Menurutnya, sejak masanya yang baru lalu kepemimpinan Caca terpotong Covid-19 yang otomatis seluruh konsentrasinya dalam hal penanganan covid-19.

“Yang belum terperhatikan yaitu, perhatian terhadap anggota Linmas dan juga kesejahteraan RT dan RW,” ujarnya.

Setelah para mantan Kades memberikan sambutannya, Agustina Kades Kutamandiri yang saat ini sedang menjabat, atas nama pemerintahan Desa Kutamandiri memberikan penghargaan kepada para mantan Kades dan yang mewakili.

Sebanyak 40 Tumpeng dalam Milangkala Desa Kutamandiri dari masing-masing RW dan Dusun

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Forkopimcam Tanjungsari yang diwakili oleh Camat Tanjungsari, Dra Ida Farida S. dalam sambutannya didampingi oleh Danramil Tanjungsari Kapten Inf. Agus Hermawan dan Kapolsek Tanjungsari Kompol Ahmad Nurzaman yang diwakili.

Dalam sambutannya itu, Camat menyinggung soal peran dan fungsi Kepala Desa dalam kebersamaan mengelola desanya. Hal itu tercermin dalam kegiatan Milangkala Desa Kutamandiri, dimana kekompakan dan kebersamaan antara pemerintahan desa dengan masyarakat terwujud, sehingga keswadayaan akan muncul dari masyarakat itu sendiri.

Pada acara Sambutan terakhir, Ketua DPK Apdesi Ruhiyat menyampaikan beberapa hal tentang keberadaan Kepala Desa, serta hubungannya dengan perangkat dan masyarakat desa secara umum.

“Kita ini (Kepala Desa) adalah pelayan masyarakat, atau orang betawi bilang jongos. Oleh karenanya sudah bukan masanya lagi, seorang Kepala Desa ingin di sanjung, dipuji dengan berbagai prestasi sementara kesejahteraan masyarakatnya terabaikan,” ungkap Ruhiyat yang juga kepala Desa Margajaya.

Dirinya mengatakan bahwa Kepala Desa harus mampu memperhatikan keadaan masyarakat yang sesungguhnya, jangan sampai di tingkat atas berprestasi, namun kondisi di Desa tidak harmonis.

“Adalah bohong! Jika mengaku berprestasi, sementara ada warga desanya yang masih kesulitan dalam ekonomi, mending mundur jadi Kades bila terjadi seperti itu” tegasnya.

Ruhiyat hanya berharap bahwa dalam momen Milangkala ini, bagi seluruh Kades bukan hanya Kutamandiri. Harus bisa menjaga harmonisasi diantara Kades, perangkat dan masyarakat jika pincang satu akan bermasalah dikemudian hari.

Selanjutnya acara pembukaan puncak acara Milangkala Desa Kutamandiri dilanjutkan dengan pembacaan 40 kali surat Yasin yang dipimpin oleh salah seorang Anggota BPD Desa Kutamandiri yang juga tokoh agama Desa Kutamandiri H. Jejen Zaenal. Acara itu diikuti oleh seluruh warga dan tamu undangan yang hadir di lokasi tersebut.***

Pos terkait