Bacaan Barzanji Marhaban Maulid Nabi Muhammad SAW Digelar Pengurus Musala Nurul Hikmah Kertanegara

KABARPEMUDA.ID – Acara Marhaban dalam rangka  Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H di Musholla Nurul Hikmah RW 001 Desa Kertanegara Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu, berlangsung  khidmat.

Kegiatan keagamaan sering kali menjadi salah satu pondasi penting dalam kehidupan masyarakat.

Bacaan Lainnya

Salahsatu tradisi yang masih terjaga hingga saat ini adalah kegiatan marhabanan.

Tradisi ini dilakukan di musholla-musholla, Masjid dan atau Pondok Pesantren (Ponpes) sebagai bentuk rasa syukur dan perwujudan kebersamaan dalam masyarakat.

Marhabanan memiliki makna mendalam dalam mempererat tali silaturahmi antar warga serta meningkatkan nilai-nilai religius yang kental dalam kehidupan sehari-hari.

Ketua DKM Musholla Nurul Hikmah yaitu Dimyati mengatakan, Marhabanan adalah tradisi keagamaan yang umumnya dilakukan oleh umat Muslim sebagai bentuk penghormatan dan pujian kepada Nabi Muhammad SAW.

Kegiatan ini biasanya diisi dengan pembacaan syair-syair pujian yang dikenal sebagai marhaban, dan di beberapa tempat juga disertai dengan pembacaan maulid Nabi.

Marhabanan sendiri berasal dari kata “marhaban” yang berarti “selamat datang”. Dalam konteks keagamaan, ini adalah bentuk sambutan umat Muslim terhadap ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Di Desa Kertanegara, kegiatan marhabanan sudah berlangsung sejak lama dan diwariskan secara turun-temurun.

Banyak warga yang terlibat dalam tradisi ini, baik dari kalangan orang tua, remaja, hingga anak-anak. Baik di Musholla, Masjid dan atau Pondok Pesantren (Ponpes) di desa ini menjadi pusat kegiatan marhabanan, terutama pada malam Jumat, bulan Maulid Nabi, dan saat ada perayaan-perayaan keagamaan lainnya.

“Syair-syair pujian yang dibacakan biasanya berbahasa Arab dan berisi tentang kemuliaan Nabi Muhammad SAW. Selama pembacaan marhaban, warga yang hadir dengan khusyuk ikut serta dalam melantunkan syair-syair tersebut,” ujarnya.

Suasana marhabanan sangat kental dengan nuansa kebersamaan dan kekhidmatan. Musholla, Masjid dan atau Pondok Pesantren (Ponpes) yang sederhana menjadi saksi bagaimana semangat keagamaan dan persaudaraan di Desa Kertanegara terus dijaga dan dirawat.

Kegiatan ini tidak hanya sekadar ritual agama, tetapi juga sarana untuk mempererat hubungan sosial antar warga. (Uri Damuri)***

Pos terkait