KABARPEMUDA.id—Mencegah penyalahgunaan bantuan renovasi rumah untuk korban gempa dari pemerintah, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan akan memberikannya secara bertahap, dan harus disertai bukti dokumentasi renovasi katanya kepada wartawan Jumat (9/12/2022)
“Jadi dari uang itu Cuma 40% dulu. Mana buktinya,sudah jadi apa belum? Mana fotonya?” Ujarnya.
Ridwan Kamil hanya mengingatkan kepada masyarakat korban gempa, tentang kekhawatiran yang disampaikan oleh Presiden Jokowi yang sehari sebelumnya, Kamis (8/12/2022) menyampaikan bantuan di Lapangan Tembak Tapal Kuda Yonif Raider 300, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.
Dalam pesan tertulisnya melalui Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Jokowi berpesan bahwa bantuan itu diambil langsung, dicairkan secara bertahap. Mekanisme tersebut dilakukan agar uang bantuan betul-betul bisa dimanfaatkan masyarakat 100 persen untuk pembangunan rumahnya. Jokowi tidak ingin bantuan itu digunakan bukan untuk kepentingan lainnya.
Pada pemberitaan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyerahkan bantuan stimulan untuk perbaikan rumah warga terdampak gempa bumi Cianjur. Jokowi mengingatkan bantuan perbaikan rumah tidak dipakai untuk membeli mobil dan motor.
Ridwan Kamil menyinggung cerita Presiden Jokowi yang mendapat laporan dana bantuan renovasi rumah malah jadi motor.
“Karena ada kejadian dulu, kata Pak Presiden kan, dicairkan penuh malah jadi motor bukan jadi rumah,” tutur Kang Emil.
Tambahan Bantuan dari Jokowi
Pada penyerahan bantuan tahap pertama, 8.100 diserahkan bantuan bagi warga yang rumahnya rusak akibat gempa. Jokowi menambah nilai bantuan bagi warga berdasarkan tingkat kerusakan rumahnya masing-masing menjadi 60 juta, Rp 30 juta, dan Rp 15 juta.
Bantuan itu diberikan setelah Presiden Jokowi berkonsultasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang ketersediaan dana untuk tambahan bantuan, dan akhirnya bisa menambahkan jumlah yang sebelumnya 50 juta menjadi 60 juta, yang 25 juta menjadi 30 juta dan yang 10 juta menjadi 15 juta.
“Titipan saya agar pembangunannya segera dimulai, rumah-rumah yang runtuh segera dibersihkan dari puing-puing. Batu batanya yang bisa dipakai dibersihkan dipakai lagi. Kayunya yang bisa dipakai juga agar bisa dipakai lagi,” kata Jokowi.
Jokowi juga meminta agar masyarakat mengikuti konstruksi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam membangun rumahnya. Hal tersebut penting mengingat Indonesia berada pada kawasan cincin api atau ring of fire sehingga rawan bencana.
“Kita harus menyadari kita ini berada di garis cincin api, baik di Sumatra, di Jawa, Bali, NTB, NTT, semuanya ke sana itu. Oleh sebab itu, sekali lagi saya ingatkan agar rumah yang dibangun adalah rumah yang tahan gempa. Jadi kolomnya itu memang dibuat khusus. Silakan nanti ditanyakan ke Kementerian PU,” paparnya.
Jokowi berharap warga bisa segera memulai pembangunan rumahnya dan kembali beraktivitas seperti biasa.***