KABARPEMUDA.id—Modus baru dalam pencurian uang dengan memanfaatkan link yang dikirimkan via WhatsApp. Sasarannya adalah meeka yang lengah dengan menyimpan data rahasia terutama yang berkaitan dengan perbankan di handphone sehingga dapat dilacak dengan aplikasi itu.
Sudah banyak korban, bahkan si pembobol data behasil mengambil hingga puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Berawal dari pesan WhatsApp yang mengirimkan Undangan Pernikahan Digital.apk dan pelaku biasanya memaksa korbannya untuk membuka link Undangan Pernikahan Digital.apk. tersebut.
Di Kecamatan Rancakalong misalnya, seseorang mendapatkan kiriman link Undangan Pernikahan Digital.apk dari seseorang yang memang tidak dikenalnya, setelah mencoba bertanya pada si pengirim pesan, malah terus memaksanya untuk membuka link tersebut. Karena merasa tidak dikenalnya, ia lalu mengabaikannya. Peristiwa itu lalu di postingnya di laman grup Facebook Kabar Rancakalong Terkini pada Jumat (27/1/2023).
Ternyata sudah banyak korban dan hampir jadi koban pencurian lewat link aplikasi itu. Hal itu terlihat dari komentar yang muncul dalam laman itu.
Uang KUR Raib
Hal serupa terjadi beberapa waktu lalu di Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Seorang warga bernama Derasmus kehilangan uang Rp 14 juta dalam rekening tabungan salah satu bank badan usaha milik negara (BUMN) miliknya. “Uang saya Rp 14 juta dalam rekening, sekarang hanya tersisa Rp 25.000,” ungkapnya,
Menurut Derasmus, uang itu lenyap setelah mengeklik undangan pernikahan yang diterima lewat pesan WhatsApp, pada Selasa (10/1/2023). Setelah uangnya hilang, Derasmus mendatangi Markas Kepolisian Resor Kupang Kota, untuk melaporkan kejadian itu.
Derasmus menuturkan, peristiwa itu bermula ketika menerima pesan WhatsApp yang berisi undangan nikah. Saat link undangan pernikahan itu diklik, Derasmus mendapati data dirinya muncul di layar ponsel. Beberapa saat kemudian, muncul pemberitahuan melalui aplikasi bank miliknya bahwa telah terjadi transaksi ke rekening lain.
Mengetahui hal itu, Derasmus mencoba masuk ke aplikasi tersebut, tetapi tidak bisa diakses karena kata sandi telah diganti orang tak dikenal. “Saya langsung bergerak menuju ATM di jalan Naimata, Kecamatan Maulafa untuk cek melalui ATM. Saya kaget, karena uang hanya tersisa Rp 25.000. Padahal saya ada simpan Rp 14 juta,” ungkap dia.
Derasmus mengaku, uang itu merupakan sisa pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) yang sebelumnya berjumlah Rp 45 juta. Sebagian uang pinjaman itu dipakai untuk melunasi utang lain. Sedangkan sisa Rp 14 juta yang berada di rekening akan digunakan sebagai modal usaha las. Namun, uang itu justru hilang sebelum dipakai
Selain melapor ke polisi, Derasmus sudah mendatangi pihak bank untuk meminta pertanggujawaban. Namun, pihak bank menyebut tak memiliki kewenangan karena ada proses transaksi. “Mereka bilang bukan tanggung jawab mereka, jadi hanya print out rekening koran saja,” ungkap dia.***