Mengaku Hendak Menagih Uang Proyek Ke Kepala Desa, Kakak Beradik di Jatinunggal Bonyok

Deden Harnoko dan Istrinya di IGD RSUD Sumedang. Senin (5/12/2022)

KABARPEMUDA.id—Gegara menagih uang proyek jalan 280 juta, Warga Desa Sarimekar Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang, dihajar Kadesnya hingga masuk Rumah Sakit, Senin (5/12/2022).

Awalnya korban, Deden Harnoko (38) dan Kakaknya, Agus Munandar bermaksud menagih utang kepada Kades Sarimekar Us. Menurut penjelasan istri korban Desi (42) yang ditemui di IGD RSUD Sumedang.

Bacaan Lainnya

“Waktu suami saya pamit, bilangnya mau nagih utang sama pak Kuwu Sarimekar,”tutur Desi.

Namun, Desi mengaku kaget saat mengetahui bahwa suami dan Kakak iparnya itu dikabarkan bonyok akibat penganiayaan Kades dan anaknya.

“Menurut pengakuan Suami saya, dia dipukul oleh anak Pak Kuwu, sedangkan Kakak iparnya dipukul oleh Pak Kuwu,”ungkapnya.

Akibat dari penganiayaan tersebut, korban mengalami luka lebam di bagian mata. darah mengucur dari hidung dan disertai muntah.

Hingga saat ini kasus tersebut sudah ditangani oleh Satreskrim Polres Sumedang.

Masih di hari yang sama, beredar video di WAG saat kepala desa dijemput pihak kepolisian di Kantor Desa.

Kapolres Sumedang AKBP Indra Setiawan menuturkan jika kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh Kepala Desa Sarimekar, Jatinunggal, Sumedang masih dalam proses penyelidikan.

Diketahui, seorang warga Desa Sarimukti bernama Harnoko (38) telah menjadi korban dugaan penganiayaan oknum kepala desa setempat.

“Masih didalami kasusnya, tim dari Reskrim sudah ke lapangan melakukan penyelidikan,” ujarnya saat dikonfirmasi lewat  telepon, Senin (5/12/2022).

Indra juga mengatakan Polres Sumedang akan bekerja profesional untuk menindaklanjuti kasus penganiayaan tersebut.

“Kita akan profesional, soalnya latar belakang masalahnya masih simpang siur, apakah pelakunya satu orang atau lebih,” ungkapnya.

Klarifikasi Kades

Kepala Desa Sarimekar, Jatinunggal, Sumedang Us mengklarifikasi terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan dirinya beserta anaknya itu, Senin (5/12/2022).

Us mengatakan, jika permasalahannya itu bukanlah disebabkan oleh masalah utang piutang, melainkan adanya permasalahan jual beli rumah.

“Awal dari permasalahan tersebut adalah Harnoko menawarkan rumah kepada anaknya, bahkan menurutnya sudah ada uang masuk sejumlah 50 juta rupiah,”ungkapnya.

Namun, lanjut Us, rumah yang dijanjikan Harnoko kepada anaknya itu tidak ada. Sempat Anak Us akan melaporkan Harnoko atas dugaan penipuan, tapi Us mencegahnya.Bahkan.

“Kebetulan itu bukan uang anak Saya, tapi uang mertuanya, tadi, mertuanya menagih,” imbuhnya.

Us menjelaskan kepada besannya itu bahwa uang tersebut bukan oleh Anaknya melainkan masuk ke rekening Harnoko yang menawarkan rumah itu.

Us juga sudah menyarankan besannya bersama anaknya untuk menemui Harnoko dengan maksud mempertanyakan perkara jual beli rumah tersebut.

Pada saat ditemui, jelas Us, istri dari anak saya malah mendapatkan perlakuan kasar dari Harnoko, sehingga percekcokan di Kantor desa dengan Anaknya tak terelakan. Us sudah mencoba melerai dan tidak ada masalah lagi.

Yang jadi permasalahan, kata Us, kakaknya Harnoko yang bernama Agus diduga menjadi provokator sehingga membuat suasana kembali memanas.

“Saya dan perangkat Desa melerai, Anak saya di pegang sama Polisi desa, lalu saya megang kakaknya Harnoko agar tidak terjadi pengeroyokan, Justeru karena tidak terkawal, Harnoko menjambak rambut Anak saya, dan situasipun menjadi tidak terkendali. Anak saya memukul Harnoko dengan sekali pukul, dan Harnokopun ambruk,”papar Us.

Us mengaku banyak saksinya, bahwa dirinya tidak merasa memukul, sebab posisi tangannya masih sakit. Bahkan, Agus kakaknya Harnoko sempat kembali ke dalam dengan membawa batu.

Saat ditanya tentang latar belakang masalah proyek Jatigede, US memastikan jika hal tersebut tidak benar, semuanya hanya rekayasa yang dibuat oleh Agus (kakak Harnoko).***

Pos terkait