“Opat Masagi Kalima Pancer” Jadi Strategi Kepala OPD dan Camat Raih Target Kinerja Progresif

Penandatanganan Perjanjian Kinerja Tahun 2023 dan Grand Launching Values ASN Berakhlak dan Employe Branding Bangga Melayani Bangsa" di Geotheather Rancakalong, Jum'at (27/1)

KABARPEMUDA.id—Untuk mencapai bahkan melampaui target kinerja yang disepakati, di samping fokus terhadap bidang tugasnya masing-masing, para pimpinan Perangkat Daerah dan Camat diharapkan juga bisa menerapkan strategi Opat Masagi Kalima Pancer.

Demikian disampaikan Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir pada acara “Penandatanganan Perjanjian Kinerja Tahun 2023 dan Grand Launching Values ASN Berakhlak dan Employe Branding Bangga Melayani Bangsa” di Geotheather Rancakalong, Jum’at (27/1).

Bacaan Lainnya

“Karena target kinerja kita progresif, maka harus ada ‘extra effort’ bahkan ‘extraordinary’ untuk menjalankannya. Saya minta bisa melakukan strategi Opat Masagi Kalima Pancer untuk mencapai tujuan dan menghadapi isu strategis,” ujarnya.

Dikatakan Bupati, hal pertama yang menjadi kebijakan bersama di Opat Masagi Kalima Pancer adalah ketahanan pangan sebagai ‘core business’ dan atensi bersama menghadapi isu strategis resesi global dan krisis pangan yang mungkin bisa terjadi di tahun 2023.

“Kita bisa menyediakan ketahanan pangan melalui program Teras Hejo dengan Dinas Pertanian yang mengorkestrasi.

Program ini harus bisa dijalankan dimulai dari pimpinannya dulu. Buat Teras Hejo di pekarangan rumah masing masing, manfaatkan lahan  tidur untuk menghasilkan bahan pangan kita,” katanya.

Kedua adalah hilirisasi produksi dan agrobisnis seperti Ubi Cilembu, Beras, Mangga Gedong Gincu dan hasil pertanian lainnya.

Bupati meminta agar semua komoditas tersebut tidak dijual berupa bahan mentah, melainkan berupa bahan setengah jadi atau bahan jadi yang sudah diolah untuk dijual ke luar.

“Hilirasi produksi ini akan memberikan ‘added value’ atau nilai tambah bagi produk-produk di Sumedang sehingga menambah pendapatan bagi masyarakat,” kata Bupati Dony.

Kemudian ketiga adalah digitalisasi ekonomi dan literasi digital untuk mempercepat distribusi yang dimulai dari melek digital dan memanfaatkan aplikasi yang ada sebagai referensi untuk mengambil kebijakan.

“Sering saya sampaikan ‘good data good decision’. Ambil kebijakan berdasarkan data. Buka Wa Kepo. Buka berbagai aplikasi, pasti ada referensi bagi kita untuk mengambil keputusan,” tuturnya.

Adapun poin keempat yaitu akselerasi terwujudnya Sumedang sebagai Kabupaten Pariwisata dimana tahun-tahun ini ke depan adalah tahun memetik hasilnya.

Oleh karena itu, semua pihak diminta ikut terlibat untuk mensukseskan Sumedang sebagai kabupaten pariwisata.

“Ada 5 A dalam mensukseskan Kabupaten pariwisata ada pertama adalah pertama akssesibilitas, amenitas, atraksi, aktivitas dan akomodasi semua harus terlibat untuk mensukseskannya,” ujarnya

Poin kelima yakni pancer, Bupati mengartikannya sebagai crosscutting dalam mengatasi persoalan khususnya masalah penurunan kemiskinan dan stunting.

“Fokus croscutting kita ialah kemiskinan dan stunting. Para SKPD dan camat harus tahu kondisi kemiskinan dan stunting di daerahnya. Untuk itu, saya minta bagi tugas, para SKPD jadi Bincam. Buat SK sekarang juga, ada uraian tugasnya, harus implementatif,” pungkasnya.

Pos terkait