KABARPEMUDA.id – Kegiatan yang di tunggu oleh semua pihak, termasuk para orangtua santri yakni pelaksanaan Wisuda Khotmil Qur’an Ke-XVII Pondok Pesantren Al-hikamussalafiyyah telah terlaksana pada Minggu 31 Desember 2023.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di lapangan Pondok Pesantren yang dihadiri oleh jajaran Forkopimcam Kecamatan Tanjungkerta, para orangtua santri dan alumni.
Terpantau, para peserta yang hadir sangat padat memenuhi lokasi kegiatan, dapat diperkirakan jumlah peserta yang hadir mencapai 2000 orang.
Di Penghujung kegiatan, di isi oleh mauidhoh hasanah yang di sampaikan oleh Prof.Dr.H.Said Agil Husin Al Munawar, M.A.
Beliau seorang Profesor ahli Qur’an, pemahaman tentang Alqur’an sungguh luar biasa, bahkan beliau salah satu orang yang pernah menjabat menjadi Kementrian Agama RI pada tahun 2001-2004.
Peserta wisuda ini berjumlah 458 peserta yang terdiri dari beberapa golongan.
Pimpinan Pesantren Al-Hikamussalafiyyah, KH Sa’dulloh menyampaikan kegiatan wisuda merupakan kegiatan rutin tahunan yang suka dilaksanakan di Pesantren. Jumlah peserta wisuda untuk tahun ini sebanyak 458 santri yang terbagi dari 6 golongan.
Golongan yang pertama yaitu golongan santri yang sudah menghafal Al-Quran juz 30. Jumlah pesertanya ada 251 santri. Golongan yang kedua yaitu santri yang sudah menghafal sebanyak 5 juz. Jumlahnya ada 45 orang.
Selanjutnya golongan yang ketiga yaitu para santri yang sudah menghafal sebanyak 10 juz yang berjumlah 53 orang. Golongan yang keempat yaitu para santri yang sudah menghafal 20 juz. Jumlah golongan ini sebanyak 12 orang.
Golongan yang kelima yaitu golongan yang sudah menamatkan Al-Qur’an 30 juz dengan dibaca. Golongan ini berjumlah 66 orang. Dan golongan yang terakhir yaitu para santri yang sudah menghafal 30 juz. Jumlah golongan ini sebanyak 31 orang.
Dalam sambutan nya, Pimpinan Pesantren Al-hikamussalafiyyah, KH. Sa’dulloh menjelaskan bahwa sanad keilmuan Al-Qur’an di Pesantren Al-hikamussalafiyyah tersambung hingga kanjeng Nabi Muhammad SAW.
“Kalian belajar Al-Qur’an Kepada saya, saya belajar Al-Qur’an Jalur nya ke mbah munawwir Krapyak jogjakarta, mbah munawwir jalurnya langsung ke mekkah yaitu kepada Syaikh Abdul Karim, dan seterusnya hingga kepada Rasulullah SAW,” terangnya.
Beliau menyampaikan, bahwa Wisuda Khotmil Qur’an Ke-XVII ini agak sedikit berbeda, karena biasanya di laksanakan pada malam hari.
“Baru pertama kali Wisuda dilaksanakan pada siang hari, alasannya menimbang cuaca saat ini sudah memasuki musim hujan,” tuturnya.
Dikatakan, selain waktu pelaksanaan, golongan peserta wisuda pun di tambahkan sesuai amanah dari guru kami, yang dulu asalnya hanya tiga golongan saja, sekarang menjadi enam golongan.
Pimpinan Pesantren menyampaikan permohonan maaf nya, karena saat ini hanya mampu mengundang dua orang saja di setiap peserta karena kapasitas lapangan Pesantren masih terbatas.
“Atas nama pengurus pesantren, atas nama panitia penyelenggara, kami ucapkan permohonan maaf bila jamuannya alakadarnya, kurang maksimal dan terimakasih atas kesempatan nya sudah menyempatkan hadir di pesantren,” ungkapnya.
Camat Tanjungkerta, Agus Beni menyampaikan permohonan maaf dari Herman Suryatman selaku Pj bupati yang tidak bisa hadir dalam kegiatan ini.
Disampaikan Agus Beni, karena Pj Bupati ada kegiatan lain yang tidak bisa ditinggalkan, saya menyampaikan manah bahwa beliau sangat apresiasi dan berbangga hati juga beliau menyampaikan salam kepada semua yang hadir saat ini.
“Atas nama pemerintahan, kami merasa mendapatkan penghargaan yang setinggi-tinggi nya, selama ini kiprah pesantren sangat terasa di masyarakat terutama kepada Pemerintahan Daerah,” ungkap camat.
Selamat kepada para wisudawan wisudawati, lanjut dia, mudah-mudahan ilmu yang sudah di dapatkan bisa bermanfaat dan di implementasikan untuk meningkatkan kapasitas kualitas maupun kuantitas masyarakat kita.
Setelah itu, mauidhoh hasanah disampaikan oleh Prof.Dr.H.Said Agil Husin Al Munawar, M.A.
“Tausyiah nya gak bakal panjang-panjang ya, Insya Allah paling empat jaman lah,” guyonnya.
Beliau mengatakan, tidak akan ada kata selesai belajar Al-Qur’an, sebab Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang terakhir di turunkan kepada nabi yang terakhir juga, maka kita pastikan Al-Qur’an itu wahyu yang sempurna.
“Yang mengaku dirinya muslim, tidak ada alasan dirinya untuk tidak bisa membaca Al-Qur’an, karena anak bangsa ini sudah menciptakan metode-metode untuk bisa cepat membaca Al Qur’an,” tuturnya.
Maka dari itu, kata beliau, kita harus menanamkan Al-Qur’an kepada anak-anak dan cucu kita. Minimal mampu membaca, syukur-syukur mampu menghafal Al-Qur’an dengan baik.
“Saya sering mendengar selentingan, dunia ini sudah digital (canggih),ngapain menghafal Al-Qur’an?, tinggal cari saja, mau surat apa, ayat berapa, halaman berapa, sudah bisa kita temukan jawabannya, orang-orang itu yang sekarang di sebut liberal (yang nanya nya juga bukan penghafal quran),” katanya.
Beliau menyampaikan beberapa jawaban akan pertanyaan tersebut, diantaranya yaitu melaksanakan menjunjung tinggi sunnah nabi, para sahabat, tabi’in dan seterusnya.
Selain daripada itu, belajar Al-Qur’an ini tidak bisa sembarangan, harus talaqqi dari orang yang jelas gurunya, jelas guru-guru nya, hingga tersambung sampai Rasulullah SAW.
“Artinya, tidak bisa jika belajar Otodidak (sendiri tanpa guru yang jelas), jika ada yang begitu haram hukumnya,” jelasnya.
Alasannya, ucap ungkap beliau, supaya makhorijul huruf nya, ahkamul hurufnya pas, karena kalo salah membaca satu huruf saja makna nya juga salah.
“Pesantren Al-hikamussalafiyyah ini sanad Al-Quran nya jelas,maka tinggal kalian (para santri) belajarnya harus sungguh-sungguh, ikhlas niatnya karena Allah SWT semata,” pungkasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sanad itu sangat penting, karena diatas itu semuanya ada keberkahan dan jika ada orang yang belajar ilmu gurunya tidak jelas, maka di pastikan mereka gurunya adalah syetan.***