Pj Bupati Maybrat Fokus Soal Upaya Pemulangan Warga Eksodus, Tak Henti Komunikasi ke Pusat

Pj Bupati Maybrat Bernhard E Rondonuwu menggelar rapat bersama Tim Pemulangan Eksodus. ***

KABARPEMUDA.id – Pj Bupati Maybrat, Dr. Bernhard E. Rondonuwu, S.Sos, M.Si melaksanakan rapat terbatas dengan Tim Pemulangan Eksodus, Kamis 1 Juni 2023.

Diketahui, Ketua Tim Pemulangan Eksodus yakni Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kab. Maybrat, Melianus Saa, SH, M.Si.

Bacaan Lainnya

Disana, membahas perkembangan dan kendala-kendala yang di temukan oleh tim di lapangan.

Beberapa hal yang di sampaikan oleh ketua tim antara lain, mulai saat ini akan fokus pada wilayah Aifat Timur dan Aifat Timur Tengah mulai untuk tahap kedua.

Masyarakat mengharapkan Pemda Maybrat dapat melihat jalan di wilayah tersebut.

Karena, menurut mereka bantuan lain saat ini belum terlalu penting.

“Apa bila akses jalan sudah bagus, kami yakin dengan sendirinya masyarakat akan berusaha tanpa bantuan dari pemda,” ujar Ketua Tim.

Ia ingin menyampaikan kepada Pj Bupati terkait anggaran yang sudah di berikan dari keuangan kepada para kepala distrik, ternyata masih ada kendala.

“Masing-masing kepala distrik ingin langsung kembali ke distriknya, akan tetapi masih ada distrik yang aksesnya samapai saat ini belum di buka,” ujar dia.

Melalui pertemuan tersebut, ia berharap Pj Bupati dapat memberikan masukan lagi.

Sementara, Pj Bupati menyampaikan terima kasih kepada ketua dan tim.

Karena, sampai saat ini masih setia dan semangat bekerja untuk upaya pemda dalam pemulangan eksodus.

“Niat baik saya dalam rangka membentuk dan mengalokasikan dana untuk kerja tim yg di pimpin Kadispenda ini,” ucapnya.

Karena semua merupakan orang-orang yang lebih paham dan mengerti wilayah.

Sehingga, bisa mewakili wilayahnya masing-masing di Aifat Timur dan Aifat Selatan.

“Juga, karena saudara-susara semua merupakan tokoh yang ada di wilayah itu. Berjalannya waktu, saya tidak mau ada tumpang tindih masing-masing fungsi,” ucap dia.

Maka, ia mengambil jalan tengah dengan membentuk tim ini.

Sehingga, lebih mudah memantau dan pasrahkan semua masalah di dalam untuk di tangani.

“Apa yang kita kerja selama ini, terkadang masyarakat selalu menganggap hoaks. Mereka selalu menanggap saya dan kita hanya bekerja untuk Aifat Timur saja,” ucap Bernhard.

“Sepanjang kita kerja dengan baik dan hasilnya nyata, saya tidak terlalu pusing dengan tuduhan orang di luar. Saya perhatikan disini, apa bila semua kegiatan saya buatkan seremonial atau acara sehingga dapat di publikasikan dan masyarakat tau semua mereka lebih percaya,” ujarnya.

Saya ingatkan anggaran kita sudah mulai menipis, sedangkan pemda ini masih punya banyak sekali uutang.

Contohnya, seperti anggaran yang di gunakan untuk perbaikan jalan, ia usahakan dapat dialihkan untuk perbaikan jembatan dulu di wilayah Aifat Timur.

“Saya sudah sampaikan kepada Kemenkopolhukam dan kementrian lain, agar daerah-daerah Aifat Timur Jauh dan sekitarnya di perhatikan,” ujarnya.

Bernhard meminta tolong kepada tim untuk sampaikan kepada masyarakat jika pemda tidak punya anggaran yang besar.

“Sehingga, kita hanya akan berusaha membantu peralatan dan lain-lain. Kemarin, kita sudah bantu Aifat Selatan selama 6 bulan mulai bulan januari. Saat ini kita akan fokuskan untuk Aifat Timur Raya, baru kita mulai,” ujarnya.

Salah satu pendapat saya saat ini

“Kita masih ada anggaran cadangan melalui anggaran DPP, karena anggaran tersebut harusnya di terima apabila pegawai tersebut melaksanakan tugas pekerjaannya. Hadi apabila pegawai tidak melaksanakan tugas pekerjaannya, maka tidak akan di bayarkan,” ucapnya.

Salah satunya, juga kita minta bantu dari beberapa kementrian.

“Tadi pagi kita sudah menerima bantuan dari kementrian sosial. Maka itu, disini sekali lagi saya minta tolong saudara semua untuk sampaikan ke masyarakat,” ucapnya.

“Aifat Selatan saya rasa sudah cukup, Aifat Timur kita dorong dulu, karena anggaran kita sudah sangat minim,” kata Bernhard.

Pemda fokus pemulangan tahap kedua untuk wilayah Kamundan sampai dengan Arah Aisa.

“Kalau kita tidak segera buat perda, anggaran kita akan pasti akan bobol. Tolong dibuat perencanaan yang baik, yang sudah di berikan jangan di ulang lagi,” katanya.

Sudah berkali-kali ia sampaikan untuk yang tinggal di Kumurkek dan tidak mau kembali ke kampung tidak perlu kita bantu.

“Kita pemerintah siap bertanggung jawab tapi kita perlu melihat juga kekuatan anggarannya. Kalau bapak ibu tim semua sepakat dan mau saya harap saudara-saudara semua dapat menyampaikan kepada masyarakat,” katanya.

Pemda, kata dia, akan fokuskan untuk jalan terlebih dahulu.

Sementara masih lelang jalan wilayah Aifat Timur sampai Aisa dan Fuog sampai Kisor.

Perusahaan yang sudah siap untuk mengerjakan jalan sudah bersedia, asalkan mereka minta tinggal di dekat pos+pos TNI dan Brimob.

“Di Maybrat ini fasilitas jalan sangat penting, maka kita sepakat untuk menyelesaikan jalan. Saya tekankan lagi, seluruh tim bantu saya sampaikan dan yakinkan masyarakat agar mereka mau tinggal tenang di kampung dan menyelenggarakan pemerintahan kampung di wilayah Aifat Timur,” ujarnya.

Untuk kampung-kampung di wilayah Aifat Timur tengah dan Aifat Timur jauh apa bila belum mendapat akses jalan bisa disiapkan kantor kampung dan kantor distrik di wilayah Fankahrio untuk sementara.

Sehingga, pada saat nanti ada kunjungan, ia bisa sampaikan apa kendala dan kekurangannya.

“Tahun ini, saya pastikan bisa kita sudah bisa selesaikan sampai Ayata dan Aisa. Saya juga sudah koordinasi dengan Pangdam XVIII Kasuari juga apa bila ada program TMMD bisa di alihkan ke arah sana,” ujarnya.

“Kita akan buat rapat untuk persiapan terkait persiapan pembukaan sekolah di wilayah sana. Yang jelas, kalau sudah sekolah berarti kesehatan juga harus disiapkan,” ucapnya.

“Perumahan sudah kita usahakan, jalan sudah kita anggarkan juga,” ujarnya.

Jadi, tinggal tunggu waktu pelaksanaannya saja dan sudah disiapkan beberapa program pilot project.

“Apa yang saya sampaikan hari ini laksanakan dulu. Apa bila ada kendala lagi, kita duduk lagi bersama cari jalan keluarnya,” ujar Bernhard. ***

Pos terkait