KABARPEMUDA.id—Waduk yang sudah selesai dibangun konstruksinya itu, dilanjutkan penggenangan air (Impounding ) pada Kamis (1/12/2022). Acara yang dilaksanakan secara resmi untuk Waduk Sadawarna itu, dihadiri oleh Plh. Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, Kepala Sekretariat Dewan SDA Nasional Ditjen SDA, Bupati Subang dan Kepala Dinas SDA Subang.
Namun, alih-alih membawa berkah, baru resmi di genang, waduk ini tak sanggup menampung air dan terjadi overload kapasitas.
Hal itu tentu saja membuat warga di 9 Desa Kecamatan Surian Kabupaten Sumedang, harus menerima imbas dari penggenangan waduk itu.
Ketua DPK APDESI Kecamatan Surian, Dede Manik Maya, menjelaskan hal tersebut kepada awak media melalui telepon.
Situasi seperti ini sungguh diluar prediksi, dimana pada Jumat (2/12/2022) para Kepala Desa di wilayah Kecamatan Surian mendatangi Pihak Waduk Sadawarna dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.
Pengelola Waduk Sadawarna menjelaskan bahwa estimasi elevasi atau ketinggian air 31 meter, dengan asumsi sesuai dengan jembatan yang ketinggiannya paling rendah yaitu, jembatan Cijunjung dekat dengan Desa Tanjung.
“Namun pada kenyataannya, hal itu diluar prediksi, saat ini ketinggiannya mencapai elevasi 69 meter. Sedangkan Jembatan Cijati saja sudah tidak terlihat,” terang Dede Manik Maya pada Senin (5/12/2022).
Dede yang juga Kepala Desa Ranggasari, Surian menilai bahwa proses penggenangan Waduk itu tidak dengan perhitungan yang matang.
“Kalau memang perhitungan BBWS Citarum matang, mungkin hujan yang sering mengguyur wilayah ini dapat diprediksi dan diperhitungkan secara cermat,”ungkapnya.
Namun Dede mengaku tidak ingin menyalahkan siapa yang salah, yang jelas pembangunan Jalan Lingkar belum selesai pembangunannya, waduk sudah digenang.
Meminta Kepada Bupati Sumedang
Dede menuturkan bahwa hari Sabtu (3/12/2022) 9 Kades yang terkena dampak itupun telah mendatangi Bupati Sumedang, H.Dony Ahmad Munir di Gedung Negara, seraya menyampaikan keluhan warga yang terkena dampak dari penggenangan waduk Sadawarna, Subang.
“Kami telah sampaikan kepada Pak Bupati terkait hal ini, dan memohon Bupati untuk sehingga meminta Pengelola waduk Sadawarna bertanggung jawab akan hal ini,” ujar Dede.
Harapan masyarakat di 9 Desa di Kecamatan Surian adalah aktivitas warga yang terhambat ini dapat segera teratasi.
Pembangunan Jalan Lingkar ini baru 40 % dan belum bisa dilalui oleh kendaraan roda empat, kendaraan roda dua pun masih sulit.
“Bila perlu Pak Bupati harus memberikan Warning agar percepatan pembangunan jalan lingkar segera dikebut pengerjaanya, minimal dapat dilalui mobil,”pungkas Dede.***