KABARPEMUDA.ID – Program IRPOM (Irigasi Pompa air) yang disalurkan Kementerian Pertanian RI melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu.
Hal tersebut sangat diapresiasi petani dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan sesuai tujuan dari Pemerintah pusat.
Namun apa jadinya kalau program yang mulia ini ditingkat bawah realisasinya justru terkesan ditutup – tutupi.
Diketahui diduga proyek pengerjaan program IRPOM oleh Poktan Dewi Tirta mengulur – ulur waktu, entah faktor apa yang menjadi kendalanya.
Ketika dikonfirmasi Bendahara Poktan Dewi Tirta, Rus yang juga menjabat sebagai Ketua KTNA Kecamatan Anjatan, via sambungan telepon.
Rus menjawab bahwa proyek yang dikerjakan di area pesawahan blok Kayan tersebut belum sepenuhnya kelar, pasalnya karena sering turun hujan membuat akses jalan menuju lokasi proyek tidak bisa dilewati akibat jalanan tanah yang jeblog.
namun jawaban seperti itu seringkali disampaikan hingga berkali – kali sebagai alasanya.
Ketika hendak dikonfirmasi secara langsung, Rus terkesan menghindar diduga alergi terhadap awak media.
Hal itu menimbulkan tanda tanya besar terkait realisasi program IRPOM tahun 2024 di Desa Anjatan utara.
Saat ketua Poktan Dewi Tirta yaitu Bayed sekaligus ketua pelaksana program IRPOM Desa Anjatan Utara, ketika dijumpai bahwa kegiatan program tersebut dirinya mengarahkan kepada Rus sebagai Bendahara yang menjalankan dilapanganya.
Dijelaskan, semua urusan dilapangan dirinya mempercayakan sepenuhnya kepada Rus, kalaupun minta konfirmasi terkait kegiatan tersebut, untuk awak media dipersilahkan menghubungi langsung Rus.
” Ya benar saya sebagai ketuanya, namun untuk urusan realisasinya sampai sejauh mana, sampean silahkan untuk menghubungi saudara Bendahara yaitu pak Rus, karena dia yang berwenang untuk menjelaskannya ” ucap Bayed ketua poktan Dewi Tirta, Jumat (6/11/2024).
Sampai berita ini ditayangkan belum ada konfirmasi lebih lanjut dari Rus. (Pandi)***
