Langkah Antisipatif Dinas Pertanian Kabupaten Sumedang Dalam Persiapan Menghadapi Kemarau Panjang

KABARPEMUDA.id–Prediksi akan terjadinya musim kemarau diakhir bulan Mei dan awal bulan Juni 2023 menjadi fokus BMKG yang di sampaikan oleh Kepala Bidang ketahanan pangan pada Dinas pertanian dan ketahanan pangan Kab.Sumedang, Nunung Satia Kamis (24/5/2023).

Dikatakan Nunung, pada musim kemarau yang akan terjadi diperkirakan akan lama berlangsung. “Kemungkinan melebihi di bulan Desember atau Bulan Januari ini,” ungkapnya . Hal itu juga, disampaikan Kepala BMKG pada saat acara di kantor BPBD Sumedang.Rabu kemarin (23/5/2023).

Bacaan Lainnya

Untuk itu dalam mengantisipasi kekeringan yang akan terjadi di kabupaten Sumedang, di setiap lini dan OPD yang berkaitan dengan pertanaman, pertumbuhan dan lain lain, bisa mempersiapakan sedemikian rupa.

“Sebagai antisipasi serta menjaga kemungkinan bahaya kekeringan yang akan terjadi, untuk itu akan dilaksanakan rapat-rapat di kecamatan kecamatan, apa yang telah disampaikan oleh kepala BMKG,” ucapnya.

Setelah adanya gambaran terkait akan terjadinya kekeringan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sumedang, menghimbau dan menginformasikan kepada rekan-rekan di UPTD di wilayahnya untuk sama-sama mempersiapkan akan adanya kekeringan itu dan mengabarkan kepada para petani.

“Himbauan kepada para petani itu berupa persiapan benih dan pupuk yang cocok digunakan pada musim kemarau,” jelasnya.

Ini sebagai langkah antisipatif dari petani agar tetap bisa bertani dan bercocok tanam. Seperti halnya dalam menanam padi, varietas super genia yang disinyalir usia tanamnya lebih pendek.

Selanjutnya, meskipun tanaman sudah ada, jadi sudah bisa memanfaatkan air, seperti yang ada di solokan, dengan catatan solokan tersebut harus dibenahi terlebih dulu agar saluran air menjadi lancar, dan juga bisa membuat bak penampungan air, bila diperlukan,” ucapnya.

Dijelaskan kembali, untuk lahan yang paling luas, yang akan mengalami kekeringan di musim kemarau, diantaranya di daerah Ujungjaya, dikisaran mencapai 500 hektar, sebagai antisipasinya Dinas Pertanian melalui UPTD Ujungjaya telah menggambil sikap dengan mengadakan pompa air di beberapa titik dan membantu dalam pengadaan solar dan pertalitenya, mengurangi beban bagi para petani.

“Hal ini berdasarkan petunjuk dari kepala Dinas Pertanian yang selanjutnya akan diusulkan kepada kepala daerah/Bupati.dan itupun dari BPKAD sudah ada respon, tinggal menganalisa kebutuhannya saja,” terangnya.

Sebagai langkah lainpun dalam mengantisipasi kekeringan Dinas Pertanian, lanjut Nunung, selain membuat pompa-pompa air di beberapa titik, juga akan membuat sumur resapan/pantek, jika tidak ada air.

Langkah selanjutnya, bagi yang petani yang gagal panen akan ada pengalihan komoditas tanaman yang awalnya banyak membutuhkan air akan dialihkan ke tanaman yang sedikit air, seperti tanaman kedelai, kacang ijo, kacang kacangan atau tanaman bayam yang panennya lebih cepat, dalam jangka waktu satu bulan panen.

“Jika petani mengalami gagal panen, tanam kesatu dan kami Dinas pertanian bersama BPBD Sumedang akan memberikan batuan ganti rugi, melalui usulan dan persyaratan yang sudah di tentukan dan berkas usulan masih dalam proses di kerjakan,” .katanya.

Menurutnya untuk produksi padi di Kabupaten Sumedang bisa menghasilkan mencapai 31 ribu ton dan pada musim kemarau akan ada penurunanan produksi padi yang dipetkirakan mencapai 2 hingga 5 persen.***

Pos terkait