PT. Pegadaian Cabang Sumedang Kolaborasi Dengan Desa, Wujudkan Peningkatan Ekonomi Masyarakat

KABARPEMUDA.id–Deklarasi Indeks Desa Membangun (IDM) dan Pembinaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Desa (SAKIP) Dalam Rangka Mewujudkan Desa Maju. Mandiri dan Sejahtera, berlangsung di Pendopo Pusat Pemerintahan Sumedang pada Kamis (13/7/2023).

Dihadiri oleh 270 Kepala Desa se-Kabupaten Sumedang, yang dimulai sejak pukul 08.30 WIB.

Bacaan Lainnya

Di sela-sela acara tersebut, PT.Pegadaian Cabang Sumedang menyampaikan rencana kegiatan kepada para kepala desa untuk berkolaborasi dalam rangka meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

Disampaikan Kepala Cabang PT. Pegadaian, Bambang Sutopo bahwa pihaknya mempunyai sinkronisasi dalam bidang pengembangan ekonomi masyarakat. Salah satu kegiatan itu adalah dibentuknya agen-agen Pegadaian di tingkat Desa.

Dalam Indeks Desa Membangun ini, salah satu aspeknya, yaitu aspek ekonomi. “Kita melihatnya di aspek ekonomi, terkait dengan hal tersebut Pegadaian khususnya di cabang Sumedang, kita kembangankan melalui agen atau keagenan,”kata Bambang.

Jadi, lanjut Bambang, setiap desa kita akan kerjasamakan untuk keagenan, satu agen satu Desa.

“Untuk di cabang Sumedang sampai bulan ini sudah ada agen sejumlah 147 agen aktif dari sekitar 100 desa yang ada di Sumedang,” tuturnya.

Harapan kami, lanjut Bambang, ke depannya PT Pegadaian khususnya di kantor cabang Sumedang lebih bisa bersinergi lagi dengan Pemkab Sumedang dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para agen dan khususnya kepada masyarakat sekitar.

Kolaborasi dengan Desa

Acara yang dibuka oleh Bupati Sumedang tersebut membawa dampak positif. Seperti halnya yang disampaikan oleh Plt. Kadis DPMD kabupaten Sumedang, Agus Wahidin.

Pihaknya mengaku terlebih dahulu mendiskusikan sejauhmana kebutuhan akan hadirnya PT. Pegadaian tersebut.

Berdasarkan pengalaman dan sepengetahuannya, banyak orang yang berpenghasilan, namun merasa terdesak berbagai kebutuhan yang pokok dan urgen.

“Misalkan kebutuhan sekolah anak, rencana pernikahan dan kebutuhan yg mendadak lainnya. Kita seringkali mengatasinya dengan meminjam,” ungkapnya.

Agus Wahidin menjabarkan bahwa terkadang kita tidak pikir panjang memutuskan untuk meminjam. Sehingga saat ada lembaga pinjaman ilegal menawarkan pinjaman, seolah dianggap bantuan meskipun dengan bunga yang tinggi.

“Disinilah awal kemiskinan, saat terdesak dengan pembayaran bunga yang terus menumpuk,” jelas Agus.

Hadirnya PT. Pegadaian menjadi solusi alternatif yang dirasakan akan membantu masyarakat. Apalagi jika dikolaborasikan dengan pihak pemerintah desa dengan adanya agen-agen Pegadaian di Desa.

“Setidaknya Pegadaian itu milik pemerintah dan diawasi OJK, sehingga apabila terjadi sesuatu, mudah kita menanganinya,” tandas Agus.

Dengan rencana tersebut, Sekretaris Apdesi Kabupaten Sumedang, Deden mengatakan, sekarang Pegadaian mau bekerjasama dengan pemerintahan Desa. Apalagi mendengar informasi bahwa di pegadaian itu, banyak program untuk sosial pengentasan kemiskinan.

“Alhamdulillah, kami menyambut baik dengan adanya kerjasama dengan Pegadaian, karena memang bisa membantu masyarakat apalagi kalau pinjaman kecil itu Nol persen bunganya,” ujar Deden.

Deden juga mencontohkan sesuai penjelasan dari Pegadaian, 2,5 juta rupiah, selamat 2 bulan bunga Nol persen. “Jelas itu bisa membantu warga yang benar-benar membutuhkan terutama untuk UMKM,” kata Deden.

Deden menambahkan bahwa, di desanya nanti, agen Pegadaian akan dibuka dan dikerjasamakan dengan BUMDES, agar BUMDES itu bisa hidup.

“Mudah-mudahan dengan adanya agen ini, masuk ke desa bisa lebih meningkatkan unit baru di BUMDES serta bisa meningkatkan unit Simpan Pinjam di sana dengan jaminan barang-barang,” pungkas Deden.***

Pos terkait