Antara Sejarah, Mitos dan Panorama CADAS PANGERAN

KABARPEMUDA.id – Cadas Pangeran, salah satu nama tempat yang tidak asing untuk didengar.

Dan, berbagai spekulasi dikalangan masyarakat berbeda dalam menanggapi tempat itu.

Bacaan Lainnya

Konon, ada yang menyebut sebagai salah satu tempat atau kawasan yang horor akan mistiknya.

Sehingga, tidak sedikit bagi yang lewat Cadas Pangeran mengalami hal yang diluar nalar ada yang kesurupan dan sebagainya.

Selain itu, banyak pula yang beranggapan bahwa Cadas Psngeran sebagai tempat yang rawan akan kecelakaan lalu lintas yang kerap memakan korban.

Bahkan, disana kerap terjadi bencana alam seperti longsor atau pun pohon tumbang.

Namun, semua tergantung orang yang menyikapinya, yang pasti CADAS PANGERAN adalah cerita panjang.

Juga, merupakan simbol sejarah yang ditandai sepasang tokoh dalam wujud patung sedang bersalaman antara Willem Daendels dengan Pangeran Kornel yang menggunakan tangan kiri.

Sedangkan tangan kanannya hendak menghunus keris dari pinggangnya, dan saat ini ikon patung Di Cadas Pangeran tersebut diberi warna kuning mas (Gold).

Ada semacam hal yang tak bisa dijelaskan bila mengamati dua patung ikon sejarah tersebut, dengan unsur historikalnya yang begitu panjang.

Sehingga, ada semacam perasaan yang tak bisa digambarkan.

Ikon Patung Sejarah Cadas Pangeran Jabat Tangan Pangeran Kornel (Kiri)dengan Willem Danndels (Kanan)

SEJARAH SINGKAT CADAS PANGERAN

Salah satu sejarah terbentuknya Cadas Pangeran, tatkala Nusantara saat itu dijajah Belanda, yang konon saat pembangunannya merupakan proyek Belanda yang dipimpin DAENDELS ketika hendak membuka Jalan Pos Anyer-Panarukan (de grote postweg)

Sejarah mengatakan kalau proyek pengerjaan jalan Cadas Pangeran ini dibangun secara murni dengan mengandalkan kekuatan tenaga manusia yang bekerja secara dipaksa oleh penjajah hingga memakan ribuan korban jiwa dari para pekerja saat itu.

Jalan yang kini dijadikan Jalan utama tersebut untuk arah Bandung-Cirebon, sebelum adanya perbaikan dan pelebaran badan jalan.

Konon, di beberapa titik jalan ini hanya bisa dilalui satu kendaraan sehingga bila bertemu di belokan, salah satu kendaraan harus berhenti untuk memberi ruang kendaraan lain yang berbeda arah untuk diberi ruang terlebih dahulu dengan kondisi pinggir jalan yang curam dan jurang-jurang di Cadas pangeran yang begitu dalam dan gelap.

Namun tidak usah khawatir, saat ini Jalan Cadas Pangeran sudah diperkuat dengan tiang-tiang beton penyangga yang besar untuk menambah pelebaran badan jalan serta adapula jalur alternatip satu arah yang hanya diperbokehkan untuk arah Barat menuju ke Timur.

Selain itu bila ada berkendara lintas Cadas Pangeran, anda bisa menikmati suasana asrinya dengan pepohonan yang masih rimbun dengan tebing-tebing gunung yang belum terjamah hingga terasa sejuk saat kita menghirup udara di kawasan tersebut.

Jadi mana yang melekat menurut anda, Mitos, Sejarah atau Panoramanya? Yang pasti kita mesti dan wajib menghormati serta menghargai para pejuang bangsa yang dengan jasa-jasanya hingga menumpahkan keringat dan darahnya terlebih dibayar mahal dengan direnggut kehidupannya, hingga kini kita yang menikmati dan memanfaatkan hasilnya.

“Hayu urang mumule sejarah katut ikon Cadas Pangeran

Pos terkait