KABARPEMUDA.id–Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan potensi kerawanan yang terjadi menjelang Pemilu 2024, salah satunya adalah berita bohong atau hoaks.
Hal itu disampaikannya seusai kegiatan “Ngariung Bareng Kapolda Jabar Sa’Jajar, Sa’Ampar, Sa’Rasa” menghadapi Pemilu 2024” di Mapolda Jabar, Rabu (15/2/2023)
Menurut Gubernur, sebagian besar informasi hoaks itu dipercaya oleh masyarakat di Jabar.
“Dari pengalaman 2014 sampai 2019, secara umum sangat kondusif, hanya yang meningkat adalah distorsi informasi yang menjadi sumber hoaks, sumbernya juga mengatakan 60% dipercayai,” katanya.
Maka dari itu, Ia pun meminta kepada seluruh media agar dapat menyaring informasi yang hoaks dan yang tidak.
Masyarakat juga diharapkan dapat menyaring informasi yang layak disebarkan dan tidak. Dengan begitu, diharapkan gelaran Pemilu 2024 di Jabar dapat berjalan kondusif dan menjadi teladan bagi pelaksanaan demokrasi.
“Jabar dengan provinsi dengan pencoblos paling banyak yaitu 35 juta, serta tingkat partisipasi kehadirannya hampir 80% menjadi contoh masyarakat demokrasi yang paling ideal,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Suntana menuturkan, polisi dan instansi lainnya sudah melakukan kajian terhadap sejumlah tahapan dalam Pemilu yang dinilai rawan.
Menurut Jenderal bintang 2 itu pun mengaku akan menyiapkan pola dan langkah yang tepat untuk mengantisipasi kerawanan supaya tidak menjadi gangguan kamtibmas.
“Polda Jabar bersama instansi terkait solidaritas yang ada, sudah menginventarisir berbagai kerawanan yang akan terjadi di tiap tahapan dan kami mencari pola serta langkah untuk mencegah kerawanan itu berkembang menjadi gangguan kamtibmas,” ucapnya.***