KABARPEMUDA.id–Satuan Reserse Kriminal Polres Sumedang, memastikan bahwa pelajar yang tewas di RSUD Sumedang itu, bukan korban tawuran melainkan murni penganiayaan.
Hal itu disampaikan Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Sumedang, Iptu Maulana Yusuf Bakhtiar pada Jumat (10/3/2023) malam di Mapolres Sumedang.
Maulana mengatakan, waktu terjadi penganiayaan tersebut hampir bersamaan dengan peristiwa tawuran para pelajar yang terjadi di sekitar exit Tol Cisumdawu, wilayah Sumedang.
“Namun, antara penganiayaan yang menyebabkan pelajar ini meninggal dunia dengan tawuran yang terjadi itu tidak saling berkaitan. Beda tempat beda waktu, hanya waktunya itu hampir bersamaan dengan kejadian tawuran,” ujar Maulana kepada sejumlah wartawan.
Kasat Reskrim yang didampingi oleh Kasi Humas Polres Sumedang, AKP Dedi Juhana menjelaskan bahwa pasca-tawuran, ada sedikitnya 32 pelajar yang berhasil diamankan personel Sabhara Polres Sumedang.
“Yang pelajar itu diamankan oleh Sabhara, sedangkan Kita (Satreskrim) fokus ke kasus penganiayaan. Korbannya, memang masih pelajar tapi untuk pelakunya, sekarang ini masih kita lidik,” tutur Maulana.
Maulana menyebutkan, korban tewas berinisial Iw, warga Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang, yang mengalami luka sabetan senjata tajam.
“Ada saksi yang melihat kejadian. Doakan saja, pelaku penganiayaan terhadap pelajar ini bisa segera kami tangkap. Sehingga, kami bisa segera menyampaikannya. Pastinya, saat ini masih dalam tahap lidik,” kata Maulana.
Sementara itu, berdasarkan pantauan hingga Jumat malam, puluhan pelajar yang terlibat tawuran, masih dalam proses pemeriksaan oleh Satuan Sabhara Polres Sumedang, di Mapolres Sumedang. ***